Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jalur Longsor Puncak Belum Dibuka untuk Umum

Kompas.com - 10/01/2013, 04:50 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lintasan jalan yang tertutup longsor di Kilometer 88 Puncak Cianjur, Jawa Barat, telah dibersihkan dari material longsor. Namun, penutupan jalur penghubung Puncak-Cianjur masih dilakukan.

"Sebenarnya sudah bisa dilewati. Tapi, belum diizinkan petugas lalu lintas karena masih berlumpur dan licin," terang Yahya, Koordinator lapangan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor, saat ditemui Kompas.com di lokasi longsor, Kamis (10/1/2013) dini hari.

Dalam pantauan wartawan, pada sekitar pukul 03.15 WIB, material longsoran berupa tanah dan bebatuan yang menutupi badan jalan sudah dipindahkan. Meski demikian, jalur sepanjang 100 meter tersebut masih tertutup lumpur sisa-sisa material tanah.

Akibat guyuran hujan, jalur tanjakan/turunan tersebut tampak licin dan dapat membahayakan pengguna jalan. Bongkahan tanah dan bebatuan yang runtuh masih tersisa di kedua sisi jalan dan masih dalam proses pengangkutan. Akibat guyuran, aliran air bercampur lumpur masih terus memasuki ruas jalan yang telah dibersihkan dari material longsoran. Alhasil, kondisi lintasan masih cukup berbahaya, terutama untuk pengendara sepeda motor.

"Selain itu, kalau sudah dibuka, banyak kendaraan yang akan melintas sehingga mengganggu pekerjaan backhoe dan alat berat, juga truk-truk yang harus bolak-balik mengangkut material," urai Yahya.

Pertimbangan lain yang dikemukakan Yahya terkait labilnya dinding tembok di sekitar lokasi longsor. Pasalnya, longsoran sempat meluas saat proses pengerjaan dilakukan pada sore tadi. Dikhawatirkan longsoran terjadi lagi saat proses pengerjaan belum diselesaikan dan dapat membahayakan jika pengguna jalan diizinkan melintas.

"Ikatan bajanya (dinding tembok) saling terkait. Takutnya, kalau satunya terkena alat berat, yang lainnya ikut runtuh, bisa celaka kalau jalur dibuka sekarang," imbuh Yahya.

Ia berharap, proses pembersihan reruntuhan bisa diselesaikan pagi ini sehingga kendaraan yang mengantre sejak sore tadi bisa melintas. Longsor terjadi akibat runtuhnya dinding tembok sepanjang lebih dari 50 meter.

Dinding tembok pada lereng bukit setinggi 20-an meter itu ambruk pada sekitar pukul 16.00 WIB kemarin. Diduga dinding tembok tergerus tanah labil akibat tidak terdapatnya saluran pembuangan air yang memadai.

"Curah hujan tinggi, air meresap terus-menerus tanpa saluran keluar yang cukup di dinding tembok, ya lama-lama runtuh juga," pungkas Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com