Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Rangkasbitung Menunggu Dievakuasi

Kompas.com - 10/01/2013, 10:37 WIB

LEBAK, KOMPAS.com - Sejumlah permukiman warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, terjebak banjir menyusul luapan air Sungai Ciujung dan Ciberang, sehingga mereka perlu dievakuasi. Berdasarkan pantauan di Rangkasbitung, Kamis (10/1/2013), ribuan warga setempat terjebak banjir dengan ketinggian air antara 80 sentimeter hingga 2,5 meter. Mereka, terutama yang berusia lanjut, saat ini menunggu dievakuasi oleh petugas karena permukimannya dikepung banjir luapan sungai tersebut.

Masyarakat yang dilanda banjir, di antaranya mereka yang tinggal di Kampung Salahur, Kalimati, Kaum Lebak, Aweh, Muara, Kebon Kelapa, Lebak Sambel, Kolelet, Pabuaran, dan Kedung. Sebagian besar korban banjir berkumpul di jalan-jalan karena debit air Sungai Ciujung dan Ciberang makin naik.

"Kami berharap petugas segera melakukan evakuasi karena banyak warga masih terjebak banjir di rumah-rumah dan belum keluar ke tempat yang lebih aman," kata seorang warga Kebon Kelapa, Kelurahan MC Timur, Rangkasbitung, Amri.

Hingga saat ini, katanya, diperkirakan banjir menerjang permukiman yang dihuni ribuan kepala keluarga karena hujan terus menerus turun sejak Selasa (8/1/2013).

Ia mengharapkan petugas penanganan bencana dan relawan melakukan evakuasi dengan perahu karet untuk menyelamatkan korban banjir.

"Saya kira petugas relawan relatif terbatas karena saat minta bantuan perahu karet hingga kini belum ada realisasinya," katanya.

Seorang warga Lebak Sambal, Kelurahan Cijoro Pasir, Kabupaten Lebak, Mamad, mengatakan petugas kebencanaan maupun relawan belum secara maksimal melaksanakan penanggulangan bencana.
Masyarakat setempat, katanya, sejak Kamis dinihari membutuhkan perahu karet karena banyak warga yang terjebak banjir.

Akibat tidak adanya petugas relawan, dirinya bersama warga lain melakukan evakuasi secara mandiri untuk menyelamatkan korban banjir ke tempat yang aman.

"Kami merasa kecewa penanggulangan bencana ini tidak bergerak cepat untuk memprioritaskan keselamatan warga," katanya.

Seorang relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Arip, mengaku pihaknya sejak Kamis dinihari melakukan evakuasi di daerah-daerah permukiman warga yang terjebak banjir. Namun, kata dia, peralatan evakuasi, seperti jumlah perahu karet dan pelampung relatif terbatas.

"Kami berharap adanya penambahan peralatan evakuasi, terutama perahu karet," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com