PT JM Masih Berutang soal Monorel

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Jakarta Monorel (JM) dinilai masih berutang dalam mengerjakan proyek monorel. Utang tersebut seharusnya dibayarkan pada PT Adhi Karya, yang pernah satu konsorsium dengan PT JM.

"Logikanya kalau PT JM mau meneruskan proyek, sebaiknya diselesaikan dahulu kewajiban yang sudah tujuh tahun menggantung," tutur Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan, Kamis (10/1/2013), di Jakarta.

Selain utang, PT JM juga harus membeli semua tiang pancang monorel yang terpasang sekitar Rp 120 miliar sesuai dengan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Mengenai hal ini, Juru Bicara PT JM Bonavontoo mengaku siap membeli semua tiang milik PT Adhi Karya. Senada dengan itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendorong JM segera membeli semua tiang itu jika nanti diputuskan meneruskan proyek. Gubernur DKI cenderung memilih desain lama yang pernah dikerjakan PT JM.

Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan meluruskan bahwa konsorsium yang dia pimpin mundur melanjutkan proyek monorel. PT Adhi Karya tidak ikut dalam proyek yang menggunakan desain lama jika PT JM ditunjuk melanjutkan pembangunan tersebut. "Kami perlu meluruskan bahwa kami tidak mundur. Berita itu bisa memengaruhi persepsi publik kepada perusahaan," ujar Kiswo.

PT Adhi Karya masih mengajukan proposal untuk desain di luar desain lama. Desain itu terdiri dari Bekasi Timur-Cawang sepanjang 18,2 kilometer dengan kapasitas penumpang 95.000 orang per hari dalam dua arah dan jalur Cibubur-Cawang 13,7 km dengan kapasitas 54.000 orang per hari per dua arah. "Sementara kapasitas penumpang untuk Kuningan-Cawang sedang kami hitung," katanya.