Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Tergangggu Akibat Banjir di Tol

Kompas.com - 10/01/2013, 18:10 WIB
Cyprianus Anto Saptowalyono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Serang Mustofa menuturkan, banjir luapan Sungai Ciujung yang menggenangi ruas tol Jakarta-Merak mengganggu produksi industri-industri.

"Gangguan yang jelas terasa, karyawan terlambat bahkan ada yang tidak dapat masuk kerja karena adanya banjir," kata Mustofa dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/1) petang .

Penuturan Mustofa, ada lebih dari sepuluh pabrik di kawasan sekitar Ciujung yang terkena dampak banjir. Pabrik yang terganggu tersebut antara lain tekstil dan sepatu yang merupakan industri padat karya.

Mustofa mengatakan, selain menghambat kelancaran keberangkatan karyawan sehingga mengganggu produksi pabrik, banjir juga menyulitkan pabrik mengirim barang ke pelanggan atau pemesan.

"Padahal pengiriman barang ke pelanggan sudah ada kontraknya, sehingga kalau terlambat bisa kena penalti. Sehingga kami berharap banjir di tol cepat surut supaya distribusi kembali lancar," katanya.

Sementara itu Humas Kamar Dagang dan Industri Banten Khotib Mansyur menuturkan, banjir di tol Jakarta-Merak juga menghambat pengiriman barang berupa baja maupun produk petrokimia dari Cilegon, terutama untuk pengiriman menggunakan truk trailer maupun truk tanki ke pemesan di sekitar Jakarta.

Adapun pengiriman barang seperti bahan kebutuhan pokok dari arah Jakarta menuju Merak dapat melewati jalur alternatif di pantai utara, yakni lewat Tangerang, Mauk, Tanara, Tirtayasa terus ke Serang dan Cilegon, kata Khotib.

Sedangkan pengiriman barang dari arah Bogor, kata Khotib, dapat melewati jalur alternatif melalui Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Baik Mustofa maupun Khotib belum dapat memberi taksiran kerugian yang diderita dunia usaha akibat banjir yang melanda tol Jakarta-Merak karena mereka belum mendapat laporan kalkulasi kerugian dari tiap perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com