Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua IPW: Polisi Harus Hati-hati Tangani Kasus RI

Kompas.com - 14/01/2013, 08:37 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta pihak kepolisian untuk bertindak hati-hati dalam menyelidiki kematian RI (11), bocah yang meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Minggu (6/1/2013). Meski dinyatakan meninggal akibat mengalami radang otak, muncul kecurigaan gadis cilik ini menjadi korban pelecehan seksual. Kecurigaan ini didasarkan pada ditemukannya luka tak terobati pada alat vital bocah malang tersebut.

"Sampai saat ini memang masih belum ada kepastian, jadi saya rasa masyarakat harus bersabar. Sementara dari polisi harus berhati-hati, jangan sampai ada kesalahan penyidikan," kata Neta saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/1/2013).

Sebelumnya, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan bahwa jumlah tindak kekerasan pada anak dan perempuan terus bertambah sejak tahun 2010. Namun menurut Neta, khusus di wilayah DKI Jakarta angka kasus kekerasan justru mengalami penurunan.

"Tahun 2012 di Jakarta tercatat ada 16 kasus terjadi," kata Neta.

tindak kekerasan seksual, kata Neta, tidak melulu diakibatkan lambannya kinerja kepolisian. Dilihat juga dari segi hukuman yang tidak memberi efek jera pada pelakunya, serta faktor lain seperti kondisi sosial dan ekonomi. Di lain pihak, Neta menyarankan bahwa dalam melakukan penyidikan kasus seperti yang dialami RI, polisi memang harus terlebih dulu fokus pada orang-orang terdekat korban.

Kalau mengacu pada kasus tiga tahun belakangan, kata Neta, kebanyakan pelaku memang orang terdekat korban. Jadi, menurut Neta, dalam penyidikan kasus demikian polisi memang harus fokus ke orang terdekat, agar masyarakat tidak sampai resah berkepanjangan. Apalagi pada kasus RI korbannya masih anak kecil.

Hingga saat ini kasus RI masih terus menjadi fokus penyidikan pihak Polrestro Jakarta Timur. Sebagai bagian dari penyidikan, penyidik telah mengambil sampel DNA (deoxyribonucleic acid) dari pakaian RI serta menanyai sejumlah saksi. Dari pemeriksaan tersebut, polisi telah mempersempit ranah penyidikan menjadi tinggal dua orang saksi. Namun demikian pihak kepolisian masih belum bersedia mengungkapkan lebih banyak mengenai dua saksi tersebut.

Berita terkait, baca :

MISTERI KEMATIAN BOCAH "RI"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com