Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Jokowi Fokuskan Normalisasi Sungai

Kompas.com - 15/01/2013, 12:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya curah hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Ibu Kota sejak Selasa dini hari (15/1/2013) hingga saat ini menyebabkan bertambahnya debit air di sejumlah sungai. Dengan kondisi demikian, dipastikan beberapa wilayah hilir Jakarta akan mengalami banjir.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku telah mengetahui Bendung Katulampa yang sudah sampai Siaga I pada pagi hari ini. "Iya benar, sudah Siaga 1 di Katulampa memang pagi tadi," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pada pukul 07.30 WIB pagi tadi, tinggi muka air di Bendung Katulampa mencapai 210 cm. Artinya, debit Sungai Ciliwung Hulu sudah posisi Siaga I atau tingkat siaga tertinggi. Batasan Siaga I adalah lebih dari 200 cm. Dengan kondisi level siaga tertinggi ini, kewenangan pengendaliannya langsung menjadi kewenangan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum.

Jokowi mengatakan, sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki sejumlah kewenangan, antara lain dengan fokus melaksanakan normalisasi dan pengerukan sungai. "Ya bagus dengan adanya peringatan itu. Berarti konsentrasi di pengerukan, normalisasi sungai itu bisa betul-betul dipercepat. Kita memang kemarin minta agar semuanya dipercepat," kata Jokowi.

Jokowi menyatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 450 miliar khusus untuk pembebasan lahan bagi normalisasi kali-kali besar di Ibu Kota. Normalisasi itu dilakukan di Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter, yang diyakini dapat mengurangi 10 lokasi banjir.

Selain itu, melalui kanal banjir, dari 78 lokasi rawan banjir, dapat terkurangi sebanyak 16 lokasi rawan banjir sehingga sisanya tinggal 62 lokasi rawan banjir yang secara bertahap akan ditangani Pemprov DKI. Jokowi menargetkan dapat mengurangi 8 hingga 12 lokasi rawan banjir setiap tahun.

"Progresnya mesti harus ada seperti itu. Jadi, jangan harap saya baru menjabat satu atau dua bulan bisa menghilangkan semua, ya enggaklah," ujarnya.

Selain itu, ia mengharapkan adanya partisipasi warga untuk dapat menumbuhkan kesadaran diri berbudaya hidup bersih sehingga daerah rumahnya pun tidak terkena banjir. "Nanti wali kota bisa menggerakkan masyarakatnya untuk perbaikan drainase, selokan, dan lain-lain. Semuanya memang pengin kita gerakkan. Begitu APBD diketok, ya jalan," kata Jokowi.

Jokowi juga akan meminta bantuan kepada marinir dan Kopassus untuk membersihkan gorong-gorong agar tidak tersumbat oleh sampah. Hal itu dilakukan agar saluran air dapat mengalir dengan lancar dan tidak mengakibatkan banjir, terutama tidak menggenangi jalan protokol Ibu Kota yang dapat melumpuhkan aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com