Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2013, 19:47 WIB
|
EditorBenny N Joewono

JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan warga DKI Jakarta untuk terbebas dari banjir semakin terbuka. Setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menumpahkan banyak gagasannya untuk mengurangi risiko banjir, dalam waktu dekat, sebuah alat modifikasi cuaca akan dipasang di Jakarta.

Direktur Teknologi Kebencanaan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Isman Justanto mengatakan, usulan memasang alat modivikasi cuaca di Jakarta muncul dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Usulan tersebut didasari oleh prediksi akan adanya peningkatan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya pada Januari-Februari 2013. Isman menjelaskan, alat tersebut bekerja sebagai radar yang mampu "mengendus" potensi hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Setelah diketahui adanya potensi hujan tinggi, maka BPPT akan segera melakukan stimuli dengan teknik liquid, flare, atau powder, guna memecah hujan tersebut.

"Hujan dengan intensitas tinggi akan kita turunkan di laut, atau di balik gunung. Tapi kalau awan hitamnya sudah masuk ke Jakarta, maka awannya kita pecah supaya tidak turun di satu titik saja," kata Isman, seusai menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Diakui Isman, BPPT memiliki dua unit alat dengan biaya pembuatan per-unitnya sekitar Rp 20 miliar tersebut. Alat itu sebelumnya juga pernah dipasang di Stadion Jaka Baring, Palembang pada gelaran Sea Games 2011.

Berdasarkan kajian yang dilakukan BPPT, titik di Jakarta yang paling tepat untuk memasang alat modifikasi cuaca adalah di sekitar area Monumen Nasional (Monas). Untuk itu, BPPT tengah meminta izin kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk segera memasang alat yang bisa dipasang berpindah-pindah itu.

"Tadi pak Wagub ingin melakukan kajian dulu. Kita ingin pasang di Jakarta untuk mengurangi banjir melalui pengurangan curah hujan, tidak perlu lama, dalam hitungan hari bisa kita pasang di Monas," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com