Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Petakan Pola Kejahatan Curanmor

Kompas.com - 15/01/2013, 22:08 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat dari tujuh anggota komplotan pencuri kendaraan bermotor telah diringkus oleh Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, Sabtu (12/1/2013). Komplotan ini telah beraksi sejak tahun 2011 dan pada periode November 2012 hingga Januari 2013 bisa merampok di 20 lokasi.

Menyikapi fenomena pencurian kendaraan bermotor ini, Polda Metro Jaya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadi kecelakaan. "Kejahatan seperti ini sebenarnya kejahatan umum, dalam artian merupakan gangguan kamtibmas. Jadi diadakan pemetaan untuk mengetahui pola kejahatan," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (15/1/2013).

Menurut Rikwanto, pola kejahatan yang dilakukan oleh komplotan pencuri mobil umumnya bertujuan untuk mendapatkan hasil secepat mungkin. Komplotan akan menghentikan aksinya selama beberapa waktu sementara, kemudian akan kembali beraksi pada waktu yang menguntungkan.

Ia menjelaskan bahwa untuk menemukan pola kejahatan, polisi mengadakan survei ke berbagai daerah. Hal inilah yang membuat proses pemetaan curanmor ini memerlukan banyak waktu. Di sisi lain, polisi juga menyarankan warga pengguna kendaraan roda dua untuk tidak menjadi paranoid dan tetap menjaga kewaspadaan.

"Masyarakat sebaiknya waspada saat memarkir kendaraan, juga berkonsentrasi saat berkendara di wilayah sepi pada malam hari sebab biasanya di tempat demikian ada suara motor tapi saat dilihat tidak ada," katanya.

Menurut Rikwanto, dalam kondisi tersebut besar kemungkinan ada kendaraan roda dua yang memang menunggu dan sengaja mematikam lampu agar tidak terlihat. Ia  menambahkan, kejahatan seperti pencurian kendaraan roda dua ini tidaklah memandang jenis kelamin. "Potential victim-nya bisa perempuan maupun laki-laki," jelas Rikwanto.

Selain menangkap HH dan IT, polisi masih melakukan pengejaran terhadap anggota komplotan berinisial AD, AH, dan R yang masih buron. R merupakan otak yang mengendalikan tindak kejahatan yang dilakukan komplotan tersebut. Dua anggota lain, yaitu IS dan MR, tewas tertembak petugas.

Komplotan ini kerap beroperasi di wilayah Jakarta Selatan dengan sasaran terbanyak di Pasar Minggu, Cilandak, dan Jagakarsa. Meski demikian, penyidik tidak menutup kemungkinan komplotan ini beroperasi di wilayah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com