Pusat Ibu Kota Dalam Ancaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan pusat kota dalam ancaman banjir. Tiga jam terakhir hujan lokal mengguyur kawasan ini. Akibatnya, permukaan air Kali Cideng kembali naik. Jika hujan lokal terus mengguyur, dikhawirkan tidak mampu menampung air dari kawasan Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman.

"Kami sudah mengoperasikan lima pompa di Thamrin-Sudirman. Kami sudah terus menjaga debit air Waduk Melati (tempat pembuangan air dari Thamrin-Sudirman) agar bisa menampung air lebih banyak. Semoga cuaca membaik," tutur Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Rifig Abdullah, Kamis (17/1/2013) di Jakarta.

Kali Cideng merupakan penampungan air di pusat Kota Jakarta. Jika air Kali Cideng meluap, maka kawasan Thamrin-Sudirman, Balai Kota Jakarta, bahkan Istana Presiden bisa kebanjiran. Kali Cideng, meskipun bentuknya kali, namun fungsinya lebih banyak sebagai tempat penampungan air. Aliran air dari kali ini kemudian dibuang ke Kanal Banjir Barat. "Persoalannya akan bertambah jika permukaan air di Kanal Barat juga tinggi," katanya.

Rifig bersama tim dari Dinas PU DKI terus memantau perkembangan lapangan. Dia menginformasikan saat pukul 07.45, permukaan air di Pintu Air Manggarai mencapai 930 sentimeter dengan status Siaga 1.

Sementra pagi ini luapan kali di Kali grogol, Jakarta Barat. Sebagian air dari kali itu menggenangi kawasan Citraland. Dia meminta warga mengantisipasi dampak yang lebih besar sebab hujan lokal belum berhenti.