Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Picu Banjir, Warga Bobol Tembok Mal Cipinang Indah

Kompas.com - 18/01/2013, 04:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dianggap menjadi pemicu banjir, warga Jalan Taruna, RT 06 RW 04, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjebol tembok proyek Mal Cipinang Indah. Warga setempat menuding pembangunan pusat perbelanjaan itu memperparah lingkungan sekitar yang sebelumnya tak pernah kebanjiran.

Hendri Irawan (25), salah seorang warga mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (17/1/2013) pukul 08.00 WIB pagi, saat Ibu Kota tengah diguyur hujan terus menerus. Permukimannya pun dilanda banjir hingga ketinggian sepinggang orang dewasa. "Warga kesal karena pembangunan mal dianggap menyebabkan banjir. Nggak pakai lama warga menjebol tembok proyek buat air," ujarnya, Jumat (18/1/2013) dinihari.

Terbukti, ketika warga setempat menjebol tembok yang memiliki tinggi dua meter serta panjang sekitar 20 meter tersebut, ketinggian air di permukimannya berangsur-angsur surut. Air yang menggenangi rumah warga berebut masuk ke dalam area proyek pembangunan mal.

Menurut Hendri, kekesalan warga bukan tanpa alasan. Sejak dibangunnya mal tersebut pada awal tahun 2012, wilayah permukimannya kerap dilanda banjir dengan ketinggian air yang membuat warga sekitar mengelus dada. Luki Setyawan (28), salah seorang warga lain menduga, pembangunan mal tersebut juga tak sesuai dengan peraturan pemerintah tentang ruang terbuka hijau.

Pasalnya, lahan yang digunakan untuk pembangunan mal yang kini telah 80 persen jadi itu adalah lahan resapan. "Dulu kan itu lahannya sawah dan empang buat nampung air, saluran airnya juga dulu bagus. Nggak tahu, sekarang jadi gitu apa karena proyek jadi ketutup atau gimana," ujar Luki.

Menurut Luki, pihak warga melalui perangkat RT telah mengajukan keberatan atas pembangunan proyek pusat perbelanjaan tersebut. Terlebih, proyek pembangunan mal itu merusak saluran air yang ada sehingga tak mampu menampung air. "Sudah bilang sama lurah situ, tapi sampai sekarang nggak ada hasilnya, dia iya iya aja," lanjut Luki.

Kini, warga hanya bisa pasrah atas kondisi demikian. Warga berharap tak hanya pemerintah setempat, namun juga manajemen mal untuk ikut bertanggung jawab atas musibah banjir yang menggenangi permukiman di sekitarnya. Paling tidak dengan membangun saluran air yang baik agar warga tak lagi kebanjiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com