Sekitar 6.000 Pengungsi Mulai Gatal-gatal

JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir 6.000 pengungsi yang menjadi korban banjir mulai mengeluh gatal-gatal dan menderita batuk-pilek saat datang ke posko kesehatan yang didirikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta di pengungsian yang tersebar di wilayah Ibu Kota.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, agar para korban banjir tetap sehat dan terhindar dari penyakit yang muncul saat banjir, seperti diare dan leptospirosis, pihaknya tidak hanya memberikan pengobatan di posko kesehatan, tetapi juga memberikan penyuluhan kepada warga.

"Kami berikan penyuluhan kepada warga agar terhindar dari diare dan leptospirosis. Namun, sejauh ini yang menjadi keluhan adalah gatal-gatal dan batuk-pilek," kata Dien saat dihubungi, Jumat (18/1/2013).

Berbagai obat juga disediakan di posko kesehatan dan puskesmas yang buka selama 24 jam. Untuk itu, warga yang mulai merasa ada gejala tidak sehat dapat segera mendatangi posko atau puskesmas untuk menerima pengobatan secara cepat. "Kami sediakan obat-obatan dan makanan bagi pengungsi. Kami akan terus melayani masyarakat selama 24 jam," ungkap Dien.

Warga yang tengah mengungsi tetap diimbau menjaga kesehatan. Pasalnya, dalam kondisi saat ini berbagai penyakit, seperti diare, leptospirosis, ISPA, demam typhoid, penyakit kulit, batuk, dan pilek, rawan terjadi. Selain itu, jika mengalami luka, pengungsi segera diobati dan tidak lagi masuk genangan karena akan menimbulkan infeksi.