Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depo KAI, Pengungsi Minim Bantuan dan Minus Fasilitas MCK

Kompas.com - 18/01/2013, 13:22 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga korban banjir yang mengungsi ke Depo KRL-KRD PT Kereta Api Indonesia, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, hingga saat ini masih belum mendapat bantuan memadai.

"Belum makan sejak tadi malam. Enggak tahu kalau ada yang ngantar makanan, tapi sampai saya tidur jam 11 malam, belum ada yang nganterin makanan," tutur Yanti, warga RT 03 RW 13 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2013).

Yanti menjelaskan, ia bersama suami dan dua anaknya telah mengungsi ke Depo KAI sejak hari Selasa. Lokasi tersebut saat ini disesaki warga dari RT 1-4 RW 12. Kebanyakan warga menempati musala depo.

"Sebenarnya ada dua lokasi pengungsian resmi, tapi dua-duanya udah penuh banget. Makanya kami pilih di sini," tambah Samhadi, warga RT 02 RW 12.

Samhadi memaklumi bila kelompok pengungsi di depo tidak terlalu mendapat perhatian dan bantuan. Pasalnya, mereka tidak berada di lokasi pengungsian resmi. Selain itu, mereka pun tidak pernah terdaftar sebagai korban banjir.

"Kami mungkin tidak terdaftar karena tidak ada koordinator di sini," sambung Ujang. Ia mengatakan, sesekali datang bantuan berupa makanan. Namun, jumlah yang dibagikan tidak sampai separuh dari total warga yang mengungsi ke lokasi di Jalan Bukit Duri Tanjakan itu.

Ujang juga menambahkan bahwa meskipun jumlah pengungsi di lokasi tersebut ratusan jiwa, tak satu pun pejabat dari tingkat kelurahan hingga wali kota yang mampir dan melihat kondisi mereka. Tidak hanya bantuan, lokasi yang ditempati para pengungsi pun tidak dilengkapi fasilitas mandi cuci kakus (MCK).

Dari pantauan Kompas.com, ada satu unit toilet milik Depo. Namun, ledeng toilet tersebut tidak mengeluarkan air. Saat ditanyakan kepada kumpulan pengungsi di depan musala, semuanya hanya tersenyum. "Kalau sudah kebelet, yah urus sendiri-sendiri. Tinggal cari tempat yang agak sepi," kata Indi sambil tertawa.

Lokasi permukiman mereka terletak di sisi utara Jalan Bukit Duri Utara Raya yang mengarah ke Jatinegara. Deretan permukiman itu letaknya lebih rendah dibandingkan jalan raya tersebut. Ketinggian air di Jalan Bukit Duri Utara Raya saat ini masih di atas satu meter. Dengan demikian, ketinggian air di permukiman warga RW 12 diperkirakan mencapai di atas dua meter.

Sementara itu, pada jalan yang sama, yang mengarah ke Manggarai, ketinggian air sudah sedikit menurun. Beberapa pengendara motor mulai nekat menembus genangan ke arah Manggarai. Namun, sebagian besar pengendara memilih berbalik arah dan mencari jalur alternatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com