Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pluit Masih Terendam

Kompas.com - 20/01/2013, 01:56 WIB

Jakarta, Kompas - Banjir masih menggenangi banyak wilayah di Jakarta hingga Sabtu (19/1), terutama Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Di Pluit, Jakarta Utara, ketinggian air masih mencapai 2 meter. Saat meninjau banjir di Jalan Pluit Barat Raya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, banjir terjadi karena Waduk Pluit tidak lagi mampu menampung volume air yang melimpah dari Kanal Barat yang jebol di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat.

”Di sini tidak pernah separah ini banjirnya. Sebenarnya polder Muara Karang sudah bagus, tetapi karena waduk tidak mampu menampung, terpaksa dijebol sehingga air membanjiri sekitarnya,” kata Basuki.

Saat ini ada 22 pompa beroperasi menyedot air di Pluit, tetapi hanya ada dua diesel yang mencukupi untuk 11 pompa. Tidak ada listrik untuk mengoperasikan pompa karena gardu Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang terendam banjir sehingga harus dimatikan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga meninjau lokasi banjir di Pluit dan di Jembatan Tiga, Jakarta Utara. Bersama istrinya, Iriana, Jokowi naik perahu karet melihat kondisi rumah warga yang terkena banjir. ”Pompa air memang harus jalan. Sekarang pompa tidak jalan karena trafo terendam. Nanti kami datangkan enam pompa lagi untuk menyedot air di sini.”

Sementara itu, jaringan air PAM di Jakarta lumpuh sebagian karena dua operator pelayanan air, yakni PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), kesulitan air baku. Air baku terkontaminasi solar dan oli sehingga tidak bisa dipakai.

Ada 62 persen atau 250.000 pelanggan Palyja dan 65 persen atau 240.000 pelanggan Aetra tidak mendapat suplai air secara normal. Produksi air bersih di dua instalasi Aetra di Buaran dan Pulogadung dihentikan.

Selain itu, aliran listrik di perumahan juga banyak yang padam. Sejumlah lampu pengatur lalu lintas dan penerang jalan tidak berfungsi.

Belum optimal

Selain itu, akibat limpasan air dari Waduk Pluit—ujar Direktur Operasi Jawa Bali PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Ngurah Adnyana, Sabtu, di Jakarta—sebagian area PLTGU Muara Karang masih terendam air. Konsekuensinya, terjadi penurunan daya listrik pada pembangkit ini sebesar 1.100 megawatt (MW).

Dari total kapasitas 1.500 MW, mesin pembangkit Muara Karang hanya memproduksi listrik 400 MW. Sisanya, 1.100 MW, akan dioperasikan setelah air di kompleks dipompa keluar. ”Delapan pompa air PLN yang ada akan diaktifkan setelah Waduk Pluit tidak terlimpas lagi,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com