JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menjelaskan masih banyak kendala untuk mengatasi banjir di Jakarta. Pihaknya berjanji akan mengatasi banjir Jakarta dengan cara yang tepat dan cepat.
"Saat ini masih banyak petugas kami yang bertugas di lapangan. Mereka banyak memiliki tantangan yang harus segera ditangani," kata Syamsul saat memberikan laporan ke presiden SBY di GOR Otista Jakarta, Minggu (20/1/2013).
Menurut Syamsul, kendala yang dialaminya adalah kemampuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok kepada seluruh pengungsi dan korban banjir Jakarta. Di sisi lain, adanya penyempitan drainase di sungai sehingga menyebabkan banjir. Soal bantuan logistik untuk korban banjir ternyata juga ada upaya untuk membelokkan bantuan. Sehingga bantuan ini justru tidak bisa diterima oleh warga yang terkena dampak banjir.
"Masyarakat juga tidak mau diungsikan, sehingga ini juga menyulitkan evakuasi," tambahnya.
Selain itu, para warga juga kekurangan alat media mandi, cuci, kakus (MCK) mobile. Sehingga ini akan membuat penyakit mudah tersebar. Dari sisi jumlah korban, jumlah warga yang terkena banjir ini dan dinyatakan meninggal adalah sebesar 19 orang. Jumlah ini lebih besar dibanding bencana banjir 2007 lalu, yang hanya sebesar 8 orang meninggal dunia.
Korban meninggal ini disebabkan oleh menderita penyakit tertentu, jatuh ke sungai hingga terkena sengatan listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.