Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Borneo Ramaikan Bisnis Transportasi Laut

Kompas.com - 23/01/2013, 20:31 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Walaupun daya saing Indonesia terus menurun pada 2 tahun terakhir sebagaimana hasil survei World Economic Forum (WEF), pemerintah Indonesia cukup optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara 6,1-6,6 persen dan target PDB per kapita sebesar 3.445 dollar AS akan mempertahankan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang disegani.

Fakta-fakta tersebut menjadi isyarat kuat kondusifnya iklim usaha di Indonesia. Salah satu bisnis yang menikmati besarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dan menjadi urat nadi penting bagi negara kepulauan seperti Indonesia adalah transportasi laut.

Potensi keuntungan tersebut menjadi salah satu alasan bermunculannya pelaku-pelaku baru bisnis transportasi laut. Salah satu pemain baru adalah PT Terminal Borneo Indonesia (TBI), sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang usaha pelabuhan. TBI memperoleh izin usahanya sebagai Badan Usaha Pelabuhan pada 8 Januari 2013.

"Keputusan kami berkecimpung dalam usaha pelabuhan adalah buah dari reformasi pelabuhan yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008," kata Direktur Utama PT TBI, Liana Trisnawati, Rabu (23/1/2013).

Reformasi pelabuhan di Indonesia yang mencakup penghapusan monopoli BUMN di pelabuhan menjanjikan berbagai keuntungan, antara lain peningkatan kualitas layanan pelabuhan, pertumbuhan ekonomi daerah di sekitar wilayah pelabuhan, dan terciptanya lapangan kerja yang cukup besar.

Rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, memberi harapan untuk daerah-daerah yang selama ini tertinggal secara ekonomi. Saat ini tercatat 29 pelabuhan di Indonesia yang aktif menjadi jalur lalu lintas antar pulau dan antar negara. Sementara itu, tak kurang dari 50 pelabuhan lainnya yang masih dalam tahap pengembangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com