Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Sumbat Saluran Air

Kompas.com - 24/01/2013, 12:35 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir di Ibu Kota menyisakan persoalan serius. Saat ini, sampah menyumbat 10 kali dan kanal di wilayah Jakarta. Fakta ini memperburuk dampak banjir saat volume air meningkat.

Catatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, hingga hari ini, sampah yang volumenya menyumbat 10 kali dan kanal itu mencapai 1.420 meter kubik per hari.

Volume sampah di Pintu Air manggarai 350 meter kubik per hari, Kali Sentiong 70 meter kubik per hari, Kali Sunter 300 meter kubik per hari, Kali Tubagus Angke 80 meter kubik per hari, dan Kali Baru Timur 90 meter kubik per hari.

Kali Mookevart 120 meter kubik per hari, Cengkareng Drain dan Pesing 150 meter kubik per hari, Kali Sodetan Sekretaris 70 meter kubik per hari, Kanal Barat di Season City 120 meter kubik per hari, dan Kali Baru Barat 70 meter kubik per hari.

"Sampah di sebagian titik sudah kami angkat, contohnya di Kali Krukut. Memang untuk sampah yang terlalu banyak, kami perlu mengoperasikan alat berat. Tanpa itu, penanganan sampah di kanal maupun kali akan memakan waktu berhari-hari," tutur Maryana, Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana Prasarana Konservasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Kamis (24/1/2013).

Pembersihan sampah tersebut, kata Maryana, mendesak dilakukan. Sebab, selain menghambat lajur aliran air, juga menyebabkan pendangkalan saluran. Hal ini yang membuat kapasitas kanal maupun kali menjadi berkurang. Dampaknya potensi banjir menjadi lebih besar saat volume air meningkat di kali maupun kanal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com