Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Mulai Berbenah Lagi

Kompas.com - 26/01/2013, 02:55 WIB

Jakarta, Kompas - Prioritas penanganan banjir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah memompa air Waduk Pluit ke laut. Pemompaan dilakukan terus-menerus dengan memaksimalkan mesin yang ada.

Gedung pompa sisi tengah yang memiliki tiga mesin menjadi tumpuan utama dengan kapasitas 6 meter kubik per detik per pompa. Sebanyak 13 pompa lain beroperasi di beberapa tempat untuk mempercepat penurunan volume air. Namun, kapasitas semua pompa ini lebih kecil dibandingkan pompa yang ada di gedung pompa sisi barat.

”Semoga pemompaan cepat selesai. Sulit untuk menargetkan pemompaan karena sangat terkait dengan cuaca dan kondisi pompa,” tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo, Jumat (25/1).

Mengenai cuaca, Sutopo Purwo Nugroho, Profesor Hidrologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang saat ini menjabat Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menegaskan, peluang terjadinya banjir besar pada Minggu besok kecil.

”Memang, pada tanggal 27 Januari, air laut pasang mulai pukul 05.00 hingga mencapai puncak pada pukul 08.00-10.00 setinggi 1 meter dari normalnya. Ini bukan pasang maksimum. Justru pada 24-25 Januari 2013 terjadi pasang maksimum, yang mencapai 1,1 meter,” kata Sutopo.

Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tambah Sutopo, selama 25-28 Januari 2013, curah hujan di Jakarta dan sekitarnya dominan berintensitas rendah hingga sedang. ”Jadi, sekali lagi, kecil peluang banjir besar akan terjadi pada 27 Januari 2013. Jika pun terjadi, banjir hanya pengaruh dari rob atau genangan saja,” katanya.

Tertutup sampah

Pantauan di lapangan menunjukkan 13 pelimpas atau spillway Waduk Pluit di Jakarta Utara tertutup sampah dan endapan sehingga menghambat aliran air. Desakan penduduk serta tingginya laju sedimentasi membuat kapasitas waduk menyusut hingga lebih dari 50 persen.

Kemarin, tiga backhoe dan sejumlah truk pengangkut sampah hilir mudik di sekitar pintu waduk di Jalan Raya Pluit Selatan, Penjaringan. Selain mengeruk sampah dan endapan di sekitar pelimpas, pekerja juga membuat saluran pintas untuk mempercepat aliran air.

Koordinator pengerukan dan penanganan darurat pascabanjir Waduk Pluit, Heryanto, menyebutkan, Waduk Pluit butuh penanganan segera karena kondisinya kritis. Selain kedalaman air yang berkurang dari 10 meter menjadi 2-3 meter, luas area genangan berkurang sekitar 20 hektar dari luas asalnya 80 hektar akibat berdirinya bangunan liar di sekeliling waduk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com