Jokowi Berharap Besok Jakarta Tak Jadi Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengharapkan agar ramalan mengenai banjir besar yang akan menerjang Ibu Kota pada 27 Januari 2013 tak terjadi.

"Semoga enggak ada," kata Jokowi, di Luar Batang, Jakarta Utara, Sabtu (26/1/2013).

Jokowi pun enggan berkomentar lebih lanjut terkait status "Tanggap Darurat Bencana" yang akan berakhir esok hari. Ia berjanji setelah status itu berakhir, ia akan memberikan evaluasinya. "Nantilah kalau sudah rampung, semuanya baru evaluasi dan koreksi-koreksilah," kata Jokowi.

Untuk mengantisipasi prediksi banjir tanggal 27 Januari itu, Jokowi telah meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan rekayasa hujan. Rekayasa tersebut dilakukan agar hujan tidak turun bersamaan dengan terjadinya rob.

"Yang bisa kami lakukan bersurat ke BPPT agar hujan didorong tidak di tanggal itu. Sebab, dikhawatirkan hujan bersamaan dengan air pasang. Hal itulah yang kami hindari," kata Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya potensi banjir besar antara 26 dan 29 Januari jika terjadi hujan lebat di Jakarta dan sekitarnya. Banjir bisa muncul terutama jika hujan terjadi di wilayah hulu sungai, yakni Bogor, Puncak, dan sekitarnya.

Jika terjadi genangan akibat hujan, air diperkirakan sulit surut karena bakal kesulitan mengalir ke laut. Pasalnya, di laut sendiri sedang pasang. BMKG juga mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaannya, mengantisipasi ancaman banjir besar pada 27 Januari.