Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Gesit, Pejabat Dinas Kebersihan di Jakarta Dicopot

Kompas.com - 29/01/2013, 09:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Unu Nurdin menyatakan akan mencopot tiga pejabat eselon III di lingkungan Dinas Kebersihan. Pencopotan itu dilandasi oleh beberapa alasan dan saat ini telah diusulkan kepada Sekretaris Daerah untuk diteruskan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Dijumpai di kompleks Balaikota Jakarta, Selasa (29/1/2013), Unu menolak menjelaskan secara detail tentang siapa pejabat yang akan dicopot tersebut. Namun, ia sempat membocorkan sedikit informasi bahwa eselon III yang dimaksud adalah Kepala Suku Dinas Kebersihan yang telah memasuki usia pensiun dan yang dinilai tidak dapat bekerja dengan gesit.

"Tiga orang, ya memang masa kerjanya sudah mau habis, seperti di Selatan. Ada juga yang tidak cepat kerjanya, seperti Kasudin Kebersihan Jakarta Utara," kata Unu.

Secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta Budhiastuti membenarkan informasi tersebut. Namun, ia menolak mengungkap secara rinci. Ia menyampaikan, hasil rapat pertanggungjawaban telah disampaikan sejak awal Januari 2013 kepada Jokowi. Dalam waktu dekat, para pejabat terkait akan segera dilantik. "Bukan kewenangan saya ya, tapi minggu ini insya Allah akan dilantik," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Gubernur DKI Joko Widodo mencopot seorang oknum pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dinilai mempersulit proses relokasi warga Pluit ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Selama ini ada anggapan seolah-olah tidak ada yang mau menempati Rusun Marunda. Padahal, kenyataannya banyak warga ingin menempati rusun itu, tetapi dipersulit oleh oknum tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com