Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Ngotot Tolak Enam Ruas Tol Dalam Kota

Kompas.com - 29/01/2013, 16:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar silaturahmi pembahasan proyek enam ruas tol dalam kota. Namun berbeda dengan public hearing yang ia gelar pertama kali, silaturahmi kali ini digelar secara tertutup.

Para pengamat dan pakar pun terus memperjuangkan untuk menolak proyek yang telah digagas sejak masa kepemimpinan Mantan Gubernur DKI Sutiyoso itu.

Salah seorang pengamat transportasi yang juga Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan tetap menolak pembangunan enam ruas tol dalam kota.

Walaupun pada nantinya, Jokowi hanya memutuskan beberapa tol yang dibangun, Darmaningtyas bersama pengamat lainnya tetap menolak pembangunan proyek yang diprediksi memakan biaya Rp 42 triliun itu.

"Walaupun cuma dua ruas tol yang disetujui Jokowi, ya tetap menolak. Karena tidak ada bukti empiris menyatakan penambahan rasio jalan membuat kemacetan berkurang atau terurai," kata Darmaningtyas, di Balaikota Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Menurut Darmaningtyas, yang harus dilakukan Pemprov DKI adalah mengutamakan transportasi publik dan memperbanyak unit bus Transjakarta dan transportasi massal lainnya.

Ia memberikan contoh beberapa negara dengan rasio jalan yang kecil namun tak terjadi kemacetan.

"Karena di negara-negara itu mengutamakan transportasi publik. Seperti di Eropa, Jerman, Perancis," katanya.

Sementara itu, warga dan pengamat yang tak mendapat undangan untuk hadir dalam acara ini dengan setia menunggu di luar ruang rapat gubernur.

Seperti telah banyak dikabarkan, proyek enam ruas tol dalam kota ini dibagi menjadi empat tahap dan direncanakan selesai pada 2022.

Pada tahap pertama akan dibangun ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Pada tahap kedua, dilakukan pembangunan ruas tol Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga meliputi pembangunan ruas tol koridor Ulujami-Tanah Abang berjarak 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun.

Pada tahap terakhir akan dibangun ruas tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.

Total panjang ruas enam tol dalam kota ini mencapai 69,77 kilometer. Jika sudah selesai dibangun, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tetapi dengan tarif terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com