Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat Rusun Marunda Terus Berdatangan

Kompas.com - 30/01/2013, 10:06 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peminat rumah susun sewa Marunda terus berdatangan mendaftar sebagai calon penghuni di Kantor Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (30/1/2013). Sejumlah pendaftar mengaku baru tahu tawaran pindah ke rusun. Sebagian protes karena hanya warga sekitar Waduk Pluit yang diprioritaskan pindah.

Teguh (29), warga Kampung Rawabebek RW 13 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, menyatakan, setelah melihat media massa, warga korban banjir tertarik mendaftar sebagai penghuni rumah susun (rusun).

"Mereka memprotes ketika melihat hanya warga Kampung Muara Baru yang diakomodasi ke rusun. Padahal, rumah kos atau kontrakan mereka juga tergenang banjir, pengin bisa pindah juga ke rusun," kata Teguh.

Sedikitnya 719 keluarga dari Penjaringan telah terdaftar sebagai calon penghuni rumah susun. Jumlah itu jauh lebih besar dari unit-unit rumah yang siap huni.

Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta hanya menyiapkan 200 unit rusun, kemudian 300 unit lain untuk menampung banyaknya peminat.

Sebanyak 1.900 unit dari total 2.600 unit rumah susun Marunda kosong tak terhuni sejak selesai dibangun tahun 2007/2008. Dari 15 blok yang terdiri dari 1.500 unit yang dikelola DKI Jakarta, baru terisi 700 unit.

Tiga bulan terakhir, penghuni baru datang dan kini totalnya diperkirakan telah mencapai 1.000 unit yang terisi. Sebanyak 11 blok yang terdiri dari 1.100 unit masih kosong tak terhuni karena alasan belum diserahterimakan asetnya dari Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum sehingga belum bisa ditawarkan ke warga. Akibat kosong bertahun-tahun, unit-unit kosong itu rusak dan sebagian fasilitasnya hilang dicuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com