Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapala UI, Tim Indonesia Pertama "Memanjat" Puncak Trikora

Kompas.com - 31/01/2013, 03:12 WIB
M Latief

Penulis

WAMENA, KOMPAS.com - Tiga dari enam pemanjat tebing Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Minggu (27/1/2013), berhasil menjejak di Puncak Trikora (4.750 mdpl), Papua. Keberhasilan tersebut tercatat sebagai pemanjatan pertama yang dilakukan secara direct climbing (pemanjatan langsung ke puncak) di Puncak Trikora.

Fandhi Achmad, salah satu pemanjat, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com di Jakarta, Rabu (30/1/2013) malam, mengungkapkan, sampai berita ini diturunkan para pemanjat telah berada di Wamena untuk memulihkan kondisi setelah dihadang badai salju dalam pemanjatan tersebut.

Pada Sabtu (26/1/2013) malam sebelum pemanjatan menuju Puncak Trikora, base camp tim dihantam badai salju. Hal tersebut mengakibatkan tenda, dapur, dan beberapa peralatan rusak parah. "Tapi kami bersyukur bisa mengatasi hal tersebut dan berhasil mencapai puncak dengan pemanjatan jalur direct serta kembali ke base camp melalui jalur normal," ujar Fandi atau disapa Agi.

Adapun anggota tim yang berhasil mencapai puncak adalah Agung Rudiarto, M. Rinanda Bagus Pratama, dan Fandhi Achmad. Sementara tiga anggota tim lainnya, yaitu Ridwan Hakim, Satrya Alfandi, dan Ina Diana bertugas membersihkan jalur pemanjatan.

Ekspedisi Timur Nusantara merupakan ekspedisi pemanjatan tebing Mapala UI ke Puncak Trikora, Papua. Ekspedisi yang dilaksanakan pada 19 Januari sampai 3 Februari 2013 ini bertujuan antara lain menggali potensi wisata budaya di wilayah Wamena untuk memajukan perekonomian masyarakatnya.

"Serta menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil mencapai Puncak Trikora melalui pemanjatan secara langsung ke puncak, dan ini tentu semakin membangun karakter kami sebagai pemuda Indonesia untuk lebih mengenal alam dan masyarakatnya," ujar Ketua Mapala UI, Izmatullah.

Beragam ekspedisi

Puncak Trikora berada di zona inti kawasan Taman Nasional Lorentz dan merupakan salah satu puncak tinggi (4750 mdpl) di Pegunungan Jayawijaya.

Pada 1909, puncak bersalju abadi ini pernah dicoba daki oleh Hendrikus Albertus Lorentz (1871-1944). Ekspedisi tersebut dikawal oleh Letnan D Habbema serta beberapa porter dari suku Dayak. Mereka berhasil menginjakkan kaki di ketinggian 4.461 mdpl, namun masih agak jauh dari puncak yang dahulu bernama Puncak Wilhelmina.

Namun demikian, pencapaian ekspedisi Lorentz tersebut dibayar dengan meninggalnya dua porter yang dibawanya. Lorentz sendiri nyaris terjatuh dari tebing akibat tergelincir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com