Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadaan Tanah Tetap Jadi Kendala

Kompas.com - 06/02/2013, 02:19 WIB

Jakarta, Kompas - Persoalan tanah masih menjadi kendala utama bagi penyelesaian berbagai ruas jalan tol di Pulau Jawa. Pemerintah daerah pun diminta untuk lebih aktif menangani persoalan pembebasan lahan.

”Masalahnya hanya tanah,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Selasa (5/2), di Kantor Wakil Presiden. Hal ini disampaikannya seusai mengikuti rapat dengan Wakil Presiden Boediono guna membahas pembangunan jalan tol. Para pejabat yang juga hadir antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Achmad Gani Gazali.

Menurut Djoko, dari sembilan ruas jalan tol trans Jawa, sebanyak enam ruas di antaranya rampung pada akhir tahun 2014. Ruas-ruas ini antara lain Cikampek-Palimanan, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Mojokerto-Surabaya.

”Di ruas-ruas itu, pembebasan tanah berjalan lumayan lancar, investor lumayan baik, kontraktor bekerja lumayan baik,” kata Menteri Pekerjaan Umum.

Ia mengakui, Indonesia memiliki regulasi yang cukup memadai untuk mengatur pembebasan lahan. Undang-Undang Pembebasan Lahan dan Peraturan Presiden tentang Pembebasan Lahan telah dikeluarkan. UU Pembebasan Lahan mulai efektif pada 2013.

Namun, semua itu dinilai belum dapat menjamin kelancaran pembebasan lahan di lapangan. Menurut Djoko, pemerintah pusat tetap harus melakukan langkah-langkah tertentu untuk memastikan kelancaran pembebasan lahan dan pembangunan jalan tol.

”Kami diminta Bapak Wapres untuk melakukan lobi-lobi, melakukan kerja sama dengan instansi-instansi lain. Pembebasan tanah tidak lepas dari pemda sehingga kami perlu menjalin kontak dengan mereka,” tutur Djoko.

Dalam rapat, Wapres Boediono meminta Kementerian Pekerjaan Umum mencari terobosan dan melakukan tata kelola yang lebih baik. ”Semua pejabat dan pelaksana harus mengajak pimpinan daerah agar terlibat lebih aktif,” kata Wapres.

Persoalan sangat pelik terjadi di ruas Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang karena ada proses pengambilalihan perusahaan yang mendapatkan konsesi ketiga ruas itu.

”Saya minta para menteri memantau dan mengevaluasi pengambilalihan ini agar pembangunan tiga ruas jalan tol ini benar-benar berlanjut dan tidak macet lagi,” ujar Wapres.

Menurut pemantauan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), dari keseluruhan jalan tol trans Jawa yang panjangnya 649,98 kilometer, sampai tahun 2012, baru 62,3 kilometer yang rampung. Ada 587,68 kilometer lagi yang harus diselesaikan pada 2014. (ATO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com