Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Peluru Nyasar, Balita Ini Koma 10 Hari

Kompas.com - 13/02/2013, 21:57 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com -- Fatir Muhammad (1 tahun, 1 minggu) terpaksa dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, setelah terkena peluru nyasar saat asyik bermain dengan kakaknya, Putra Muhammad (2), di kamar kontrakan orang tuanya, Jalan Baji Gau Raya, No 3/F, Kelurahan Baji Mappakasunggu, Kecamatan, Mamajang, Makassar pada 2 Februari 2013 lalu.

Fatir Muhammad adalah anak dari pasangan Fikar alias Yogi (23) dan Nurhikma (24). Kepada Kompas.com, Fikar menjelaskan, anak bungsu dari tiga bersaudara ini sebelumnya sempat dirawat di RSUD Haji Jalan Tata, dan korban sempat di-rontgen. Hasilnya di dalam kepala balita ini ditemukan amunisi peluru yang hingga kini masih bersarang. Karena amunisi tersebut tidak dapat diangkat, korban kemudian rujuk ke RS Bhayangkara, Jalan Mappaodang, sebelum dirujuk ke RS Wahidin.

Sesaat setelah kejadian, Fatir masih sadar. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit, korban sudah tak sadarkan diri hingga sekarang atau koma. "Hingga kini, anak kami belum sadarkan diri," kata Fikar, ayah korban saat ditemui di kadiamannya, Rabu (13/02/2013).

Warga asal Kabupaten Bone ini, menuturkan bahwa biaya pengobatan Fatir awalnya diminta oleh pihak rumah sakit sebesar Rp 4 juta hanya untuk cairan, dan Rp 6 juta untuk lem tempurung kepala. Sedangkan untuk operasi pengangkatan amunisi peluru di kepala anaknya, pihak rumah sakit meminta Rp 15.100.000.

"Kami berharap proyektil peluru dikepala anak kami itu segera diangkat," ungkapnya.

Secara terpisah, Direktur Medik dan Keperawatan RS Wahidin Sudirohosodo, Dr Khalik, mengatakan bahwa Fitir Muhammad masih dirawat di ruang ICU dan belum sadarkan diri. Dimana peluru masih bersarang di bagian belakang kepalanya.

"Kemarin itu agak membaik dan rencananya akan dioperasi, tetapi terombositnya menurun sehingga kami tunda lagi. Sekarang yang bersangkutan kita tunggu kondisinya hingga membaik," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisan Sektor Kota (Wakapolsekta) Mamajang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yuvensius mengatakan, masih menyelidiki sumber peluru nyasar tersebut.

"Kami sudah menerima laporan dari keluarga korban dan hingga kini kami masih melakukan penyelidikan," katanya.

Saat peristiwa terjadi, lanjut Yuvensius, tidak ada keributan di sekitar rumah korban. Namun, kami berharap kondisi korban segera membaik agar proyektil peluru segera diangkat sehingga bisa diperiksa lebih lanjut.

"Kita masih menunggu pengangkatan proyektil peluru itu," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com