Warga Marunda Belum Manfaatkan "Waterway"

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menyediakan sarana transportasi laut bagi warga yang bermukim di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Namun, di hari pertama pengoperasiannya, sarana ini belum dimanfaatkan penghuni rusun.

"Kami sudah siap sejak pagi. Namun, karena tidak ada warga yang ke sini, ya kami belum bisa operasikan," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Tri Hendro S di Marunda, Jakarta Utara, Kamis (14/2/2013).

Dia menjelaskan, Dishub telah menyediakan dua kapal motor untuk menfasilitasi keterbatasan transportasi penghuni rusun. Kapal tersebut akan bergerak dari dermaga apung Muara Kanal Banjir Timur, Marunda, pada pukul 07.00 pagi, menuju Muara Baru, Pluit. Kapal akan balik ke Marunda pada pukul 16.30.

"Waktu perjalanan kami sesuaikan dengan waktu pergi dan pulang kerja warga sini," ujar Tri.

Tri menjelaskan, sosialisasi sudah dilakukan. Jadwal perjalanan pun sudah ditempelkan di setiap blok. Karena itu, ia mengaku cukup heran lantaran belum ada warga yang mendatangi dermaga untuk menumpang kapal.

Puji (56), salah seorang warga, mengaku sudah mendengar tentang rencana pengoperasian kapal motor. Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui jika kedua kapal tersebut mulai beroperasi hari ini.

"Kami sudah tahu. Jadwalnya sudah ada. Namun, kami enggak tahu kalau sudah mulai beroperasi hari ini," ujar Puji.

Ia mengatakan, yang diketahui warga adalah peresmian waterway akan dilakukan pada hari ini oleh Gubernur DKI Joko Widodo. Sebab itu, warga menduga hari ini kedua kapal dan rutenya baru dalam tahap uji coba," kata Puji.

Ia yakin, apabila sudah mulai dioperasikan, warga rusun yang bekerja dan bersekolah di Muara Baru akan lebih memilih menggunakan kapal dibandingkan dengan bus antar-jemput yang juga disediakan Pemprov DKI. Singkatnya waktu perjalanan menjadi alasan pilihan tersebut.

"Wah, kalau sudah ada kami pasti lebih suka pakai kapal karena lebih cepat," ucap Puji.

Dishub telah menyediakan dua kapal motor jenis karapu untuk melayani rute Marunda-Muara Baru. Masing-masing kapal berkapasitas 24 penumpang. Dengan kecepatan maksimum 30 knot, kapal dapat menempuh rute sejauh 12 mil laut itu atau sekitar 17 kilometer, dalam waktu 30 menit, jauh lebih singkat dibandingkan perjalanan darat yang mencapai lebih dari dua jam di pagi dan sore hari.