Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ringkus Sindikat Pemalsu Uang Miliaran Rupiah

Kompas.com - 14/02/2013, 21:10 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menangkap enam orang anggota sindikat pengedar uang palsu. Dari tangan tersangka, polisi menyita uang palsu dengan nilai total Rp 7 miliar.

"Mereka ditangkap di kompleks apartemen di wilayah Kepala Gading, sekitar jam 16.00 tadi," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Didi Hartadi, Kamis (14/2/2013) malam.

Didi mengatakan, penangkapan itu dilakukan setelah polisi mendapatkan laporan dari korban IS. Modus operandi yang digunakan komplotan ini adalah dengan mendatangi korban dan menawarkan uang palsu untuk ditukarkan dengan uang asli dengan nominal yang jauh lebih sedikit. Kepada korban, komplotan yang dipimpin oleh Candra Gunawan alias Bayu bin Panut itu memperlihatkan sejumlah uang asli. Uang tersebut disebutkan sebagai uang palsu produksi mereka.

Untuk meyakinkan korban tentang kualitas uang palsu, korban diajak makan di sebuah restoran. Korban kemudian disuruh membayar dengan uang yang diserahkan pelaku. Korban menjadi semakin yakin untuk bertransaksi karena pembayaran dengan uang palsu tersebut ternyata tidak dipermasalahkan kasir restoran.

"Sebenarnya, uang yang diberikan kepada korban itu uang asli, tapi disebut pelaku sebagai produk mereka," ujar Didi.

Korban dan pelaku akhirnya sepakat untuk bertemu di sebuah kamar apartemen. Dari enam anggota komplotan, empat di antaranya masuk ke apartemen untuk bertemu korban, sedangkan dua orang lain menunggu di parkiran. Di kamar hotel, korban telah menyediakan uang asli yang diminta pelaku sebesar Rp 300 juta. Komplotan pelaku juga membawa uang palsu yang mereka janjikan dalam sebuah peti alumunium. Di dalam peti itu terdapat 70 pak uang palsu berbentuk lembaran Rp 100 ribuan.

"Lembaran paling atas dan lembaran kedua sebenarnya uang asli. Lembaran berikutnya upal yang kualitasnya baik, dan seterusnya makin ke bawah kualitas uang palsunya makin buruk," kata Didi.

Saat korban berada di kamar mandi, komplotan pelaku melarikan diri dengan membawa serta uang asli milik korban dan uang palsu dalam peti. Korban langsung sadar telah menjadi sasaran penipuan saat ia tidak mendapati mereka di kamar apartemen. Korban pun melaporkan kasus tersebut kepada polisi. "Kami telah mengirim surat ke BI (Bank Indonesia) untuk mengecek kualitas dari uang palsu ini," kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com