Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes DKI: Dera Meninggal karena Keterbatasan RS

Kompas.com - 18/02/2013, 14:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus meninggalnya Dera Nur Anggraini, bayi berusia belum genap satu bulan, terjadi bukan hanya tak cepat mendapat penanganan tapi juga keterbatasan rumah sakit memiliki NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Terkait itu, Kementerian Kesehatan akan segera mengundang pihak rumah sakit untuk melakukan klarifikasi.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan bahwa RS Zahira, tempat di mana Dera lahir tak memiliki NICU. NICU adalah fasilitas intensif untuk bayi prematur, atau untuk bayi yang memerlukan penangan khusus.

Hal inilah yang membuat bayi Dewa tersebut dirujuk ke rumah sakit lain untuk segera mendapat pertolongan. Meski akhirnya meninggal dunia karena sejumlah rumah sakit menolak dengan alasan penuh.

"Proses KJS sudah benar dan clear, memang rumah sakitnya penuh," kata Dien saat dihubungi wartawan, Senin (18/2/2013).

Dien menjelaskan, jumlah NICU dari seluruh rumah sakit di DKI Jakarta hanya 143 unit. Jumlah tersebut tentunya masih sangat minim, terlebih jika dibandingkan dengan angka kebutuhan.

Untuk itu, kata Dien, pemerintah harus menambah jumlah NICU yang masuk dalam investasi tinggi. Pasalnya permintaan NICU bukan hanya untuk pasien di sekitar Jakarta, tetapi pasien dari wilayah lain.

"RSCM ada (NICU), tapi penuh. Bukan hanya (pasien) orang Jakarta, direbutin semua orang dari luar kota juga. Maka harus beli NICU supaya enggak terulang," ujarnya.

Kasus meninggalnya Dera Nur Anggraini ini menuai respon dari banyak pihak. Pada pukul 14.00 hari ini, pihak RS Zahira berencana menggelar jumpa pers untuk memberi penjelasan.

RS Zahira di Jalan Sirsak, Jagakarsa, adalah tempat kelahiran bayi kembar Dera dan Dara Nur Anggraini. Dera, anak dari pasangan Eliyas Setia Nugroho dan Elisa Darawati warga Komplek Jati Padang Baru, RT 14/6, Pasar Minggu.

Pada Sabtu 16 Februari malam, Dera meninggal. Informasi sementara, Dera sempat dibawa ke delapan rumah sakit, di antaranya RS Fatmawati, RSCM, RS Harapan Kita, RS Pasar Rebo, Budi Asih dan RSPP (Pertamina). Namun, tidak bisa dirawat dengan alasan ruangan sedang penuh dan peralatannya tidak memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com