Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarana Prasarana Kurang, Kendala RS Tangani Pasien

Kompas.com - 19/02/2013, 15:10 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurangnya alat-alat kesehatan untuk menampung pasien rumah sakit menjadi kendala tersendiri untuk melayani kesehatan masyarakat. Di rumah sakit umum daerah Cengkareng, hanya tersedia 8 bed ICU dengan 5 bed yang bisa beroperasional.

"Di Jakarta memang belum maksimal untuk tempat dan alatnya. Butuh suport dan dana lebih lebenarnya," kata Budiman, Kepala Pelayanan RSUD Cengkareng kepada wartawan pada Selasa (19/2/2013).

Budiman melanjutkan, tiga bed yang belum bisa beroperasi karena baru akan dilengkapi peralatannya pada akhir tahun ini. Dana yang minim, membuat kelengkapan peralatan sedikit terkendala. Dalam melengkapi peralatan dalam satu bed tempat ICU membutuhkan alat berupa ventilator yang harganya bisa mencapai Rp 600 juta.

Selain itu, monitor untuk menghubungkan enam panel bed bisa mencapai Rp 350 juta. Menurut Budiman, monitor tersebut dapat digunakan untuk berbagai fungsi seperti melihat tensi, suhu, nadi, saturasi, infus pump, sharing pump. Jika diperhitungkan, satu bed ruangan ICU bisa menghabiskan Rp 1,3 miliar untuk melengkapi alat-alat medis.

Dana sebesar Rp 1,3 miliar, kata Budiman, juga untuk memenuhi kebutuhan pasien seperti obat dengan jumlah Rp 1 - 2 juta perhari pada satu pasien. Sedangkan tenaga medis membutuhkan satu orang dalam mengurus satu pasien di ruangan ICU. Belum lagi tempat tidur yang dibutuhkan untuk ruangan ICU harus tempat tidur khusus. Pasalnya, tempat tidur tersebut harus khusus supaya pasien tidak mengalami luka walau berbaring lama.

Diberitakan sebelumnya, pembicaraan mengenai sarana dan prasarana rumah sakit menjadi perhatian setelah bayi Dera meninggal karena tidak diterima oleh 10 rumah sakit di Jakarta. Penolakan rawat bayi tersebut dikarenakan terbatasnya ruangan maupun alat yang tersedia di rumah sakit di DKI Jakarta.

Berita terkait, baca :

IRONI KEMATIAN DERA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com