Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: KJS Belum Jalan Penuh, APBD Belum Cair

Kompas.com - 19/02/2013, 17:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui kalau penerapan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) masih belum berjalan dengan baik. Salah satu alasannya, menurut Basuki, adalah karena DKI yang hingga kini belum memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013, sehingga belum dapat melaksanakan program-program unggulan tahun ini.

"Faktanya KJS itu belum jalan penuh, ditambah lagi APBD belum bisa dipakai. Jadi, itu yang membuat kita masih menerapkan model yang lama," kata Basuki di RS Husada, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2013).

Namun, ia membantah apabila banyak terjadi kasus penolakan pasien KJS oleh rumah sakit karena tunggakan utang Pemprov untuk biaya pengobatan warga miskin belum dibayarkan kepada pihak rumah sakit. Kendati demikian, Basuki mengakui Pemprov DKI masih punya utang terhadap pihak rumah sakit.

Tunggakan utang itu rentang bulan November-Desember 2012, sekitar Rp 300 miliar. Untuk menutupi utang tersebut, dalam APBD 2013, telah dialokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp 1,5 triliun.

"Ternyata alokasi anggaran kesehatan Rp 50.000 per orang per bulan ditujukan untuk 1,2 juta meleset. Faktanya yang menggunakan mencapai Rp 4,7 juta. Akhirnya, saat tutup buku, utang mencapai Rp 300 miliar," kata Basuki.

Untuk KJS, lanjut dia, Pemprov DKI akan memulainya dengan besaran premi kesehatan sebesar Rp 23.000 per orang per bulan. Ditambah dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebesar Rp 15.600 per orang per bulan.

"Sehingga dapat ketahuan mana yang kurang dan mana yang belum. Kita juga mau tambahan dokter, karena selama ini kita kekurangan dokter," kata Basuki.

Sementara untuk mengantisipasi kekurangan fasilitas neonatal intensive care unit (NICU), Pemprov DKI akan menambah fasilitas NICU di rumah sakit umum daerah (RSUD) DKI Jakarta, salah satunya adalah RSUD Koja, Jakarta Utara, yang saat ini sedang memasuki proses tender.

"Kalau kurang nanti akan kita tambah. Untuk tahun ini, penambahan fasilitas NICU di RSUD Koja dilakukan dan sedang memasuki proses tender," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com