Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Dalam Negeri Diuji Coba

Kompas.com - 20/02/2013, 03:40 WIB

Setiap rangkaian KRL ini terdiri dari delapan kabin penumpang dan empat kabin masinis. Dua kabin masinis terletak di ujung-ujung rangkaian, sedangkan dua kabin masinis lainnya ada kabin penumpang bagian tengah, yaitu nomor empat dan lima. Desain ini berbeda dengan KRL Jepang yang hanya memiliki dua kabin masinis di ujung- ujungnya.

Kabin penumpang dilengkapi kursi memanjang seperti halnya kursi pada rangkaian KRL yang beroperasi di Jabodetabek selama ini. Penyejuk ruangan juga beroperasi baik.

KRL ini juga dilengkapi layar monitor dan pengeras suara untuk informasi kepada penumpang. Namun, fasilitas ini tidak beroperasi, kemarin.

Sebagai bentuk pengamanan, KRL ini dilengkapi suara penanda apabila pintu akan dibuka atau ditutup. Ada pula tombol darurat di dekat pintu penumpang, yang kaca pengamannya bisa dipecahkan saat kondisi darurat. Ada pula tabung pemadam kebakaran di setiap kabin penumpang.

KRL ini dicat abu-abu dengan aksen warna oranye pada beberapa sisi, pintu, dan tempat bagasinya. Hanya saja, sebagian cat di bagian luar sudah mulai mengelupas dan berkarat.

Belum diserahkan

PT INKA belum memberikan keterangan resmi tentang spesifikasi KRL ini.

Menurut Wakil Kepala PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Sugeng Priyono, KRL ini belum diserahkan kepada PT KAI. Oleh karena itu, tanggung jawab kereta masih ada pada PT INKA dan Kemenhub. ”Sebelum penandatanganan berita acara serah terima operasi, harus ada evaluasi seluruh proses uji coba,” ujarnya.

Uji coba KRL Duri-Tangerang ini memakan waktu sekitar sepekan. Setelah itu, KRL akan diuji cobakan lagi di jalur Serpong-Tanah Abang sebelum resmi beroperasi di Serpong-Maja.

Kepala Balai Yasa Manggarai Alberth Tarra mengatakan, pihaknya masih mengevaluasi sistem kelistrikan saat KRL ini beroperasi. ”Kami pantau terus selama uji coba,” katanya. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com