Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes DKI: Penambahan NICU Tak Selesaikan Masalah

Kompas.com - 22/02/2013, 13:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dien Emawati mengungkapkan, penambahan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di beberapa rumah sakit bagi bayi prematur, bukan permasalahan utama. Menurutnya, bagaimana mengantisipasi bayi lahir tidak normal lah yang menjadi permasalahan utamanya.

Dien menuturkan, masyarakat, khususnya ibu yang dalam masa kandungan diharapkan, untuk memeriksakan kondisi cabang bayi secara rutin, meningkatkan gizi bayi melalui vitamin, suplemen serta pola hidup ibu yang baik. Dengan demikian, sang Ibu bisa mencegah lahirnya bayi prematur.

"Sekarang proses berpikirnya kita balik. Kalau berpikirnya kayak pemadam kebakaran, enggak akan pernah selesai. Tapi bagaimana kita tarik ke hulu," ujar Dien di Rumah Sakit Budhi Asih, Jumat (22/2/2013).

Oleh sebab itu, pihaknya mendorong puskesmas dan posyandu yang ada di pemukiman warga untuk melakukan tugas dan fungsinya melayani ibu hamil dan pemeriksaan kesehatan sang bayi. Dengan sistem terpadu demikian, Dien berharap kualitas kesehatan anak di DKI dapat terjamin.

Meski demikian, Dien menegaskan, pihaknya tetap akan mengadakan NICU di beberapa rumah sakit di DKI. Sebab, ada beberapa kondisi yang kerap terjadi pada bayi dimana membutuhkan peralatan khusus. Menurutnya, upaya itu akan menjadi langkah antisipatif kasus bayi prematur tak tertangani yang berakhir dengan cerita duka.

"Kondisi ini bisa kita cegah. Kecuali kalau ada kebocoran jantung dan sebagainya. Itu baru menggunakan NICU," ujar Dien.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan berencana mengajukan anggaran Rp 1,2 Triliun bagi pembenahan dan penambahan fasilitas kesehatan untuk rumah sakit yang ada di DKI Jakarta. Salah satunya dengan penambahan fasilitas NICU bagi bayi yang lahir dalam kondisi prematur di rumah sakit.

Saat ini, hanya terdapat 143 kamar rawat bayi yang dilengkapi NICU. Adapun, tingkat kelahiran di DKI mencapai 100 per harinya, di mana satu di antaranya kelahiran tidak normal. Oleh sebab itu, rumah sakit sangat membutuhkan peralatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com