Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Siur Soal Penggusuran Permukiman Waduk Pluit

Kompas.com - 22/02/2013, 14:01 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isyu seputar penggusuran masih terus menjadi perbincangan di kalangan warga Waduk Pluit. Minimnya komunikasi dari pemerintah setempat membuat para penghuni lahan milik pemerintah itu dilanda rasa was-was.

"Kemarin orang-orang bule keliling tempat ini. Katanya dari Kedutaan Belanda yang datang untuk lihat kawasan sini," kata Matnur, pengayuh becak yang berpangkalan di dekat Gedung Pompa Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (22/2/2013).

Dia menjelaskan, kedatangan mereka membuat warga berpikir ada rencana proyek dalam skala besar untuk kawasan tersebut. Warga pun kebingungan lantaran belum mengetahui ke mana mereka akan dipindahkan. Keterangan Matnur dibenarkan oleh Sugandi, pekerja pengerukan di sekitar Gedung Pompa, Pluit. Dia menjelaskan, pada hari Rabu (20/2/2013), beberapa orang asing datang ke lokasi tersebut untuk meninjau lokasi.

"Dari Belanda, katanya, tapi enggak tahu untuk proyek apa," kata Sugandi.

Saripah (35), warga Blok G 8, RT 19 RW 17 mengaku sudah mendengar informasi tersebut dari para tetangganya. Ia mengungkapkan, isyu penggusuran menjadi perbincangan warga setiap hari. Namun, dia dan keluarganya belum menentukan pilihan ke mana mereka akan pindah.

"Sulit juga kalau harus ke Marunda. Saya pekerja kontrak kebersihan di sini. Apa tiap hari saya harus ke mari dari Marunda?" tanya Saripah.

Wanita yang sudah 14 tahun bermukim di kawasan Kebon Tebu, di sisi timur laut Waduk Pluit, keluarganya akan bertahan di tempat tersebut hingga keluarnya keputusan penerintah. Hal serupa dipilih oleh Jauhari, warga Blok E RT 20 RW 17 Penjaringan. Mengaku memiliki rumah di lahan tersebut, dia memilih bertahan karena enggan pindah ke hunian sewa yang disediakan pemerintah.

"Sempat ada informasi dari Pak RT (M Irfan). Katanya kami tenang saja dulu karena tidak ada penggusuran. Tapi, ya seperti itulah, kami tetap cemas," kata Jauhari.

Berita terkait, baca :

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com