Dana Operasional Jokowi-Basuki Tahun Ini Rp 26 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masing-masing menerima dana operasional lebih dari Rp 13 miliar. Keduanya mengambil 0,1 persen dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam peraturannya, seharusnya, Jokowi dan Basuki mendapat dana operasional 0,15 persen dari PAD. Namun, keduanya mengambil 0,1 persen saja.

"Dalam peraturannya, kita boleh mengambil 0,15 persen dari total PAD, tapi kami hanya mengambil cadangan 0,1 persen ya seperti itu. Jadi, 0,1 persen itu dibagi untuk Pak Gubernur dan saya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (25/2/2013).

Penerimaan dana operasional ini, kata Basuki, sudah dilaporkan ke dalam website pribadinya, www.ahok.org. "Saya bikin lengkap, kok. Laporannya ada di website saya," ujarnya.

Basuki menjelaskan, dana operasional ini dibagi setiap tahun untuk gubernur dan wakil gubernur. Pada masa Fauzi Bowo, pembagiannya 75 persen untuk gubernur dan 25 persen untuk wakil gubernur. Namun, untuk Jokowi-Basuki, pembagiannya sama rata.

PAD DKI tahun 2013 sebesar Rp 26.670.448.766.000 atau sekitar Rp 26 triliun. Dari Rp 26 triliun itu, dibagi dengan 0, 1 persen yang diterima oleh Jokowi dan Basuki sehingga masing-masing mendapat lebih dari Rp 13 miliar per tahunnya.