JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta mengaku akan menghentikan sementara penataan pedagang kaki lima (PKL). Berhentinya penataan itu untuk mencegah menjamurnya PKL dan akan kembali dilakukan setelah data yang tersaji akurat.
"Kami khawatir dengan memberikan gerobak dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) gratis akan dibaca oleh PKL lainnya sehingga mereka akan mengajak sanak saudara yang berada di kampung untuk datang ke Jakarta," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Jokowi berencana menata 23 kantong-kantong PKL di Jakarta. Sebelumnya, 28 pedagang yang biasa membuka lapak di kawasan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, telah ditata. Penataan dilakukan dengan memberikan gerobak, membuatkan kios, dan memberikan SIUP secara gratis.
Selanjutnya, kata Jokowi, 260 pedagang yang berjualan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, akan menjadi target penataan berikutnya. Akan tetapi, Jokowi baru akan melakukannya setelah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) mampu menyajikan data akurat terkait jumlah PKL yang akan ditata.
"Cuma pedagang lama yang akan ditata dan menerima gerobak gratis. Kami data, komplet, kami kunci supaya jumlahnya tak bertambah terus," ujarnya.
Berita terkait, baca :
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.