Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Instruksi Bongkar Stadion Lebak Bulus untuk MRT

Kompas.com - 04/03/2013, 16:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, belum ada instruksi pembongkaran stadion Lebak Bulus. Dalam skema pembangunan depo transportasi berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT), stadion ini masuk daftar bongkar.

"Belum ada petunjuk dan instruksi lebih mendetail dari Pak Gubernur. Pembongkaran stadion ini memang tertunda dari 2011, hingga 2013 belum kami lakukan," kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono, di Balaikota Jakarta, Senin (4/3/2013). Menurut dia Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta masih mengkaji ulang, apakah stadion ini memang perlu dibongkar terkait rencana pembangunan MRT tersebut.

Ratiyono menegaskan dibongkar atau tidaknya stadion ini tergantung instruksi dan ketentuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kalau ada instruksi, ya kami bongkar," kata Ratiyono.

Stadion Lebak Bulus adalah lapangan resmi dari klub sepak bola Persija. Daya tampung stadion ini mencapai 12.500 orang. Selain lapangan sepak bola, di stadion ini juga terdapat lapangan squash dan kolam renang.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak ingin Stadion Lebak Bulus digusur untuk pembangunan depo MRT. Karenanya, sedang dikaji ulang rencana pembangunan MRT, apakah memungkinkan tanpa menggusur stadion ini.

Bila stadion dibongkar demi pembangunan MRT, ujar Basuki, Persija tak akan lagi punya stadion. Sementara membangun stadion baru, menurut dia akan sulit dilakukan karena tidak mudah mencari lahan stadion. "Kita tidak perlu mengorbankan sebuah GOR Lebak Bulus. Kalau itu dibongkar, mau bangun di mana lagi?" ujar dia.

Menurut Basuki, lebih baik rencana pembangunan MRT kembali ke desain awal. "(Desain awal yang) tidak ada bongkar stadion," sebut dia.

MRT rencananya akan membentang sepanjang 110,3 kilometer. Jalur MRT akan terbagi menjadi dua koridor. Pertama, Koridor Selatan-Utara sepanjang 23,3 kilometer, menghubungkan Lebak Bulus-Kampung Bandan. Kedua, Koridor Timur-Barat sepanjang 87 kilometer.

Pembangunan Koridor Selatan-Utara direncanakan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, akan dibangun jalur dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer. Pada ruas ini, akan ada 13 stasiun, dengan tujuh di antaranya adalah stasiun layang dan enam yang lain berupa stasiun bawah tanah. Ruas ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2016.

Tahap kedua pembangunan Koridor Selatan-Utara, akan menghubungkan Bundaran HI ke Kampung Bandan. Ruas sepanjang 8,1 kilometer ini mulai dibangun sebelum ruas tahap pertama beroperasi. Targetnya, tahap kedua dapat beroperasi pada 2018, dipercepat dari target awal operasi pada 2020.

Rencana pembangunan Koridor Selatan-Utara sudah melewati uji kelayakan. Sedangkan Koridor Timur-Barat sedang dalam proses uji kelayakan. Bila jadwal tak meleset, Koridor Timur-Barat ditargetkan dapat beroperasi pada 2024-2027.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com