Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masterplan Transportasi Massal Siap Disahkan Pekan Depan

Kompas.com - 04/03/2013, 16:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono memberikan waktu satu minggu untuk semua pihak yang ingin mempertanyakan atau menyanggah masterplan transportasi massal Jakarta dan sekitarnya yang disampaikan oleh Kementerian Perhubungan. Lepas dari waktu tersebut, masterplan itu akan disahkan oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

"Kalau ada masukan dari swasta supaya kita bisa bekerja lebih cepat," kata Bambang di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (4/3/2013).

Ia menegaskan, proses pengembangan dan pembangunan transportasi massal di Jabodetabek harus dikerjakan sesuai masterplan yang ada. Semua dibuat agar transportasi massal terintegrasi sehingga manfaat yang ditimbulkan dapat terasa lebih optimal. "Insya Allah kalau enggak ada sanggahan, minggu depan akan ditetapkan oleh Kemenhub karena kami dituntut untuk segera memberikan respons," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memberikan paparan tentang masterplan transportasi massal di Jabodetabek. Paparan itu disampaikan di depan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan kepala dinas terkait, serta pihak yang mewakili daerah-daerah penyangga.

Dalam masterplan Kemenhub, angkutan massal di Jabodetabek akan terintegrasi pada 2020. Untuk jalur darat, Kemenhub akan membangun 30 trayek bus transjakarta dan 15 trayek bus pengumpan dengan prediksi jumlah penumpang mencapai 2,7 juta orang setiap hari. Guna menopang jumlah penumpang itu, akan disediakan 738 bus gandeng dan 169 bus tunggal.

Infrastruktur penopang lain juga masuk dalam masterplan Kemenhub, yakni pembangunan koridor bus transjakarta, fasilitas park and ride, fasilitas integrasi antarmoda, serta fasilitas pejalan kaki dan pengendara sepeda. Fasilitas terintegrasi itu akan ada di 17 lokasi dan park and ride yang ada saat ini akan ditambah lagi di sembilan lokasi baru.

Adapun untuk transportasi berbasis rel, total jaringan kereta api di Jabodetabek saat ini membentang sepanjang 170,2 kilometer. Dalam masterplan, panjang jaringan kereta api akan diperpanjang menjadi 585 kilometer dan diintegrasikan dengan busway, kereta bandara, dan mass rapid transit (MRT). Anggaran pembangunannya berasal dari pemerintah pusat sekitar Rp 109 triliun dan investasi swasta sekitar Rp 191 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com