Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Basuki Menyetujui Penjualan Saham Palyja

Kompas.com - 05/03/2013, 16:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyetujui penjualan 51 persen saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) milik Suez Environment (SE) ke Manila Water. Basuki setuju Palyja dijual sahamnya.

Menurut Basuki, dalam kontrak yang ada sebelumnya masih bersifat satu sisi dan dianggap masih menguntungkan pemilik saham. Untuk tahap awal renegosiasi, Pemprov DKI harus memberikan restu kepada pemegang saham yang lama untuk menjual sahamnya. Restu dari Pemprov DKI akan membuka negosiasi kontrak dengan pembeli saham untuk segera dilakukan.

"Kami lihat dulu dijualnya ke siapa. Kenapa? Karena celah hukumnya hanya di situ untuk menegosiasikan kembali kepada kontrak lama," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Mengenai rekam jejak Manila Water sebagai pembeli saham tersebut, Basuki menyatakan sudah melakukan pengecekan. Rekam jejak perusahaan asal Filipina tersebut memiliki pengalaman dalam bisnis air minum.

"Iya, memang yang akan membeli itu adalah anak perusahaan Manila Water. Kami sudah lihat di Manila. Makanya, kami bilang tidak mengatakan harus menjual kepada Manila. Karena yang penting bagi kami, kalau mau menegosiasikan kontrak dengan Palyja, satu-satunya saat dia mau menjual saham," jelas Basuki.

Menurut dia, cara itu merupakan strategi Pemprov DKI. Sebab, apabila Pemprov DKI membatalkan akuisisi tersebut, Pemprov DKI harus membayar hingga triliunan rupiah.

"Masak mau menunggu tahun 2020 sekian baru mau diambil alih. Dia kan mau membuat memorandum of understanding (MOU) dengan Manila, ya kami tekan Manila. Nanti kami bilang, kamu tahu tidak kalau kamu membeli ini, kami baru akan setuju kalau kamu akan melakukan seperti ini dan seperti ini, begitu. Kalau mereka bilang iya, kami mesti cek lagi. Kami mesti membuat negosiasi baru, kalau mereka iya iya terus, mereka juga tidak lakukan sesuai dengan syarat kerja baru. Kami akan putuskan tanpa ganti rugi. Itu peluang untuk memperbaikinya," ujar dia.

Beberapa waktu lalu, Suez Environment selaku pemilik 51 persen saham Palyja telah membuat perjanjian jual beli dengan Manila Water, sebuah perusahaan asal Filipina. Penjualan saham itu telah tercium sejak November 2012 lalu. Namun, hal itu tanpa sepengetahuan PAM Jaya yang telah bekerja sama selama 25 tahun dengan pihak Suez.

Sejumlah pihak khawatir penjualan mayoritas saham Palyja ke pihak asing akan memperkeruh kisruh renegosiasi kontrak yang sedang berjalan. Oleh karena itu, Pemprov DKI pun diminta agar badan usaha milik daerah (BUMD) membeli saham yang akan dilepas tersebut.

Berita terkait, baca:

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com