Belasan Hari, Ibu Ini Cari Putrinya yang Hilang

JAKARTA, KOMPAS.com — Rasa duka masih dirasakan Amelia Kili Kili (40), warga Kramat Jati, Jakarta Timur. Sudah 15 hari, ibu tiga anak itu harus memendam rindu mendalam terhadap putri sulungnya, Ayunah Safitri (16).

Sejak 20 Februari 2013 lalu, Ayunah bak ditelan bumi. Amelia menuturkan, putri sulungnya yang tidak bersekolah sejak kelas IV SD lantaran memiliki penyakit saraf tersebut, semula hendak ke sebuah acara musik di Carrefour Kramat Jati pukul 14.00 WIB. Rencananya, ia ingin menonton penyanyi kesukaannya, yakni Afgan.

"Sejak itu ditungguin, jam 5, jam 6, sampai sekarang enggak pulang-pulang akhirnya," ujar Amelia kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Ayu, sapaan akrabnya, memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Tinggi badan sekitar 152 sentimeter, memiliki rambut sebahu, dan kulit sawo matang. Kondisi fisik yang paling kentara pada Ayu adalah kaki kiri yang lebih kecil dari kanannya.

Ketika berusia empat tahun, Ayunah terjepit di eskalator mal sehingga sarafnya terganggu. Amelia pun melaporkan peristiwa hilangnya sang anak ke Polda Metro Jaya tanggal 24 Februari 2013. Namun, hingga kini, belum ada titik terang tentang keberadaan sang putri kesayangan.

Ayunah diculik?

Amelia menuturkan, keluarga tidak mencurigai siapapun atas hilangnya sang putri. Hanya saja, Ayu sempat bercerita bahwa ia bertemu dengan seorang wanita bernama Ria di sebuah tempat. Sejak saat itu, Ayu dan Ria pun berteman akrab.

"Saya juga enggak tahu kayak gimana orangnya. Belum pernah ketemu, tapi diceritain," lanjutnya.

Berdasarkan cerita sang anak, keduanya pernah bertemu sebanyak enam kali. Bahkan, wanita yang disebut Ria tersebut sempat ingin menginap di rumah Ayu. Amelia yang tak begitu menganggap serius cerita Ayu pun bersedia.

Namun, hingga Ayu menghilang, Ria tak muncul. Kepergian Ayu untuk menonton penyanyi paling disukainya itu diketahui oleh tetangga Amelia. Sang tetangga sempat melihatnya di Carrefour Kramat Jati bersama seorang wanita yang tak dikenal. Namun, karena sang tetangga tak curiga, ia pun tidak terlalu mengkhawatirkannya.

"Kata tetangga saya, ibu haji itu bilang anak saya kelihatan ngobrol dekat banget. Namun, sampai saat ini saya enggak mau berpikir negatif dulu," ujarnya.

Kini, Amelia hanya bisa pasrah pada keadaan. Ia menyerahkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian. Amelia berharap sang putri dapat segera ditemukan dan melanjutkan kehidupannya.