Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Persamaan Korban Mutilasi dengan Anak Hilang

Kompas.com - 06/03/2013, 01:03 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Emilia Kilikili (37), seorang warga Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, mendatangi kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk melihat kesamaan potongan tubuh perempuan korban mutilasi di Tol Cikampek Km 1, Makasar, Jakarta Timur, Selasa pagi. Pasalnya, putri pertama Emilia, Ayuna Safitri (16), dinyatakan hilang sejak 13 hari lalu.

Ayuna meninggalkan rumah sejak Rabu (20/2/2013) siang bersama seorang temannya untuk menonton konser musik sebuah stasiun TV di wilayah Jakarta Timur. Hingga saat ini Ayu belum pulang ke rumah. Emilia sudah melaporkan kejadian hilangnya Ayuna ke Mapolda Metro Jaya, Minggu (24/2/2013). Namun, hingga saat ini dia belum mendapatkan titik terang atas keberadaan anaknya itu.

"Tadi pagi tetangga saya bilang, ada mayat mutilasi di tol. Lalu untuk memastikan, saya ke sini (RSCM) mau lihat ciri-cirinya," kata Emilia ketika ditemui di Ruang Jenazah RSCM, Selasa (5/3/2013).

Emilia mengatakan bahwa Ayuna punya kelainan pada kakinya. Kaki Ayuna terlihat besar sebelah. "Semoga anak saya masih hidup. Anak saya memiliki tanda di kaki bagian kanan kecil sebelah. Jalannya agak diseret. Namun, bentuk jari kaki sehat," tambahnya.

Tak lama kemudian, Emilia yang datang bersama ibunya (nenek dari Ayuna) melihat beberapa foto dari kamera digital yang diberikan seorang polisi berpakaian preman. Ketika melihat foto tersebut, nenek Ayuna langsung memukul sebuah meja sebuah warung makan yang berada persis di depan Kamar Jenazah RSCM. Dia lalu menutup mukanya, tak kuasa membendung air mata.

"Belum tentu dia Mama, kan masih diotopsi," ujar Emilia dengan tenang.

Setelah sang nenek pergi, Emilia kembali melanjutkan melihat foto-foto itu bersama polisi. Raut muka Emilia tampak tak berubah saat melihat satu per satu foto tersebut. Setelah itu, Emilia mengatakan bahwa ada satu kesamaan antara korban dan Ayunda, yaitu warna kuteks yang ada di kuku kakinya. Pada kaki korban terdapat kuteks berwarna hitam dan bintik-bintik berwarna biru.

"Si Ayunda pas berangkat terakhir juga pake kuteks warna item totol-totol biru," tutur Emilia dengan muka datar.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pihak dokter forensik RSCM, struktur tubuh korban mutilasi tersebut tidak sama dengan anak perempuan yang hilang itu. "Dari bentuk lubang tengkorak hidung sudah berbeda. Hidung jenazah itu lebih kecil, sedangkan anak yang hilang terlihat memiliki hidung besar," terang salah seorang dokter forensik kepada Emilia di ruang informasi jenazah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com