Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Korban Mutilasi melalui Sidik Jari Mentok

Kompas.com - 06/03/2013, 15:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian terus mencari identitas potongan jasad wanita korban mutilasi di jalan Tol Cikampek, Makasar, Jakarta Timur. Namun, penyelidikan dengan sidik jari korban mentok tak membuahkan hasil.

Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Kompol Didik Haryadi mengatakan, petugasnya di lapangan telah dibekali sidik jari korban. Petugas mencocokkan sidik jari korban dengan data kependudukan yang ada di kecamatan dan kepolisian sektor.

"Kemarin kita juga sudah koordinasi dengan pihak Catatan Kependudukan Sipil DKI. Tapi, di sana malah diminta NIK. Hasilnya masih nihil," ujar Didik, Rabu (6/3/2013).

Meski demikian, kata Didik, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan melalui jalur lain, yakni dengan membuat sketsa wajah wanita malang itu dan menyebarkannya ke publik, baik melalui tiap kepolisian sektor maupun media masa. Ia berharap ada masyarakat yang mengenali wajah korban.

Didik menegaskan, pencarian identitas korban mutilasi menjadi titik penting penyelidikan kasus. Sebab, dari identitas tersebutlah, polisi dapat memulai penyelidikan melalui orang-orang terdekat korban yang akhirnya diharapkan mampu menguak kasus pembunuhan sadis itu.

Purba Hutapea, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, mengatakan, pihaknya tidak bisa mengidentifikasi sidik jari seseorang secara kasat mata, tetapi harus menggunakan peralatan tertentu. Sayangnya, Dinas Dukcapil DKI belum memiliki peralatan itu.

"Dengan adanya contoh sidik jari dan kondisi sidik jari utuh, itu adanya di Kemendagri dan tim ahli yang bisa mencari data itu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, enam potongan tubuh wanita ditemukan di Tol Cikampek, Makasar, Jakarta Timur, arah Bekasi, Selasa subuh. Polisi memastikan wanita malang tersebut adalah korban pembunuhan dengan cara mutilasi.

Potongan tubuh wanita ditemukan di beberapa lokasi. Potongan kaki kanan ditemukan di jalur darurat Km 0+200, potongan tangan kanan ditemukan di jalur satu Km 1+200, potongan tangan kiri ditemukan di jalur satu Km 2+200, potongan potongan kaki kiri ditemukan di jalur satu Km 2+300, potongan badan ditemukan di jalur satu Km 2+400, dan potongan kepala terbungkus plastik hitam di jalur dua Km 3+800. Adapun bagian kelamin, bokong, dan jantung korban pun belum diketahui keberadaannya.

Korban diduga masih berusia sekitar 25 hingga 30 tahun, berkulit sawo matang, serta memiliki tinggi badan sekitar 160 sentimeter. Rambutnya tampak panjang sebahu, berhidung pesek, memiliki wajah bulat, serta memiliki jempol kaki kiri yang diwarnai cat kuku berwarna hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com