Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Agenda Tambahan KLB

Kompas.com - 07/03/2013, 02:56 WIB

Jakarta, kompas - Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret di Jakarta akan diselipi agenda tambahan, yaitu penentuan waktu dan tempat kongres biasa. Agenda ini dinilai penting karena Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia hanya bisa dibubarkan melalui kongres biasa.

”Surat dari FIFA sudah jelas dan tidak ada masalah bagi kami. Namun, perlu diingat, kesepakatan yang saya tanda tangani bersama Pak Djohar (Arifin Husin, Ketua Umum PSSI) menyatakan KPSI baru dibubarkan pada kongres biasa, bukan kongres luar biasa,” ujar salah satu pemimpin KPSI, La Nyalla Mattalitti, di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (6/3).

”Dalam KLB, akan ada satu agenda lagi, yaitu menentukan waktu dan tempat penyelenggaraan kongres biasa tahunan 2013. Ini kesepakatan saya dengan Pak Djohar dan tidak perlu dikomunikasikan kepada FIFA,” kata La Nyalla.

Djohar mengaku, pihaknya telah berkomunikasi dengan La Nyalla dan akan tetap mengikuti aturan FIFA. Djohar menegaskan isi surat FIFA mengenai kongres luar biasa dan dua utusan pemantau kongres itu.

Mengenai waktu dan tempat penyelenggaraan kongres biasa, La Nyalla menjelaskan, hal itu akan ditetapkan oleh pemilik suara. Peserta dalam kongres biasa itu juga pemilik suara dalam KLB PSSI di Solo pada 9 Juli 2011, yang kini sedang diverifikasi untuk menjadi peserta KLB PSSI pada 17 Maret di Jakarta.

La Nyalla menegaskan, setelah KLB 17 Maret, PSSI KLB Ancol yang dia ketuai tidak bubar dan masih akan jalan. PSSI KLB Ancol baru akan bubar setelah digelar kongres biasa.

Selama masih ada dua federasi, yurisdiksi Liga Super Indonesia (ISL) berada di bawah PSSI KLB Ancol dan Liga Primer Indonesia (IPL) di bawah PSSI. La Nyalla menegaskan, diharapkan pada 2014 federasi, liga, dan tim nasional menjadi satu.

Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Rabu, mengatakan, ia tidak mempermasalahkan KPSI yang belum bubar meski kongres PSSI sudah akan digelar.

”Memang akan lebih baik apabila KPSI otomatis bubar. Namun, kita akan fokus pada penyelesaian masalah, yaitu mewujudkan satu PSSI, revisi statuta, satu liga, dan satu timnas. Yang lainnya pasti akan mengikuti,” ujar Roy.

Verifikasi peserta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com