Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: APBD Dibuka agar Masyarakat Bisa Menilai

Kompas.com - 08/03/2013, 10:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuktikan janji mereka untuk transparan dan terbuka dalam menjalani pemerintahan mereka, salah satunya dengan memublikasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 di website dan rencananya akan ditempel di tiap pos RW. Salah satu pos yang sempat menjadi perbincangan adalah alokasi anggaran ajudan atau pengawal pribadi yang mencapai Rp 1,5 miliar. Basuki mengatakan, kritik warga dapat digunakannya sebagai evaluasi.

"Yang penting bagi kami adalah kami transparan, Anda nilai sendiri. Kalau kemahalan, Anda bilang. Justru kami memang sengaja buka supaya masyarakat bisa menilai dan kami ingin kerja kami profesional," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (7/3/2013).

Pria yang akrab disapa Ahok itu membantah kalau dana konsumsi ajudan juga digunakan sebagai biaya operasional ajudan. Biaya konsumsi, menurut dia, hanya sebagai uang makan selama bekerja. Dana itu juga digunakan untuk memberikan snack dan makan siang apabila ia kedatangan tamu yang tidak terjadwal, seperti contohnya perwakilan pendemo yang diterima oleh Jokowi atau Basuki.

"Misalnya, saya makan siang terus ada tamu, nah anggaran itu untuk beli snack. Kalau misalnya ada yang datang di jam makan siang, saya tidak tawarin makan, kan tidak sopan juga. Tapi, kami enggak akan kasih pendemo yang di luar, bisa bangkrut kami. Paling perwakilannya saja 10-20 orang," ujar suami dari Veronica (34) itu.

Di anggaran lainnya, terdapat anggaran pelayanan tamu gubernur dan wakil gubernur senilai Rp 1,1 miliar. Anggaran itu, kata Basuki, digunakan untuk menerima tamu resmi dan besar, seperti menerima menteri, duta besar, atau menteri negara sahabat lainnya. Anggaran penerimaan dan pelayanan tamu ini naik apabila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 800 juta.

Anggaran jamuan resmi Pemprov DKI yang mencapai besaran Rp 5 miliar, kata Basuki, digunakan sebagai pembayaran katering yang menyediakan prasmanan bagi tamu-tamu negara sahabat atau tamu penting lainnya.

Berita terkait, baca :

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com