Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Bersama BS, Sikap Darna Berubah

Kompas.com - 10/03/2013, 05:17 WIB

Kamis (7/3) pagi, saat identitas korban mutilasi terungkap dan disiarkan di media massa, Amrun (56) ditelepon keponakannya dari Jambi. Warga Kalideres, Jakarta Barat, ini tak menyangka bakal menerima kabar yang begitu memilukan. Ia diberitahu bahwa korban mutilasi yang potongan tubuhnya tercecer di Tol Cikampek arah Bekasi pada 5 Maret itu adalah keponakannya, Darna Sri Astuti (32).

Darna pernah membantu Amrun selama 1999-2004 di perusahaan ekspedisi kargo. Kemarin, Amrun bersama kerabat menguburkan jasad Darna, yang biasa mereka panggil Tuti, di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Pemakaman itu langsung dilaksanakan setelah jasad korban diambil dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Amrun mengaku mengikuti berita penemuan potongan tubuh manusia di Tol Cikampek. Namun, dia tak menyangka, potongan tubuh itu keponakannya.

Sejak 2004, Amrun mengaku jarang bertemu dan berkomunikasi dengan korban. Ketika itu, korban pulang ke Jambi dan kembali lagi ke Jakarta. Namun, tak seperti biasanya, saat kembali ke Jakarta, korban tak kembali ke rumahnya, tetapi langsung menuju kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

”Dia (korban) bilang kepada saya mengontrak di Kampung Rambutan,” katanya.

Rupanya, sejak itu pula, korban tinggal bersama BS. Menurut Amrun, korban mengaku telah menikah dengan BS. ”Dia mengaku menikah, tetapi saya sebagai pamannya dan sepupunya yang ada di Jakarta juga tidak diundang di pernikahannya,” tutur Amrun.

Sebagai wali korban di Jakarta, Amrun kemudian meminta korban membawa suaminya ke Jambi. Kepada keluarga, korban memperkenalkan BS sebagai Taufik.

Baru setelah kasus mutilasi korban terungkap, Amrun bersama keluarga dan orangtua korban di Jambi mengetahui bahwa Taufik yang dikenalnya itu BS.

Sejak hidup bersama BS, diakui Amrun, korban banyak berubah. Korban yang sebelumnya mengenakan pakaian tertutup dan berjilbab jadi lebih berani mengenakan rok mini. Perilaku korban yang sebelumnya ceria dan supel berubah menjadi pendiam seperti perilaku BS.

Dewi (31), salah seorang anak Amrun, mengungkapkan, belakangan, korban juga beberapa kali datang ke rumah sepupunya di Cengkareng dalam kondisi babak belur akibat dipukuli BS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com