Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Bawang Berkurang, Harga Terus Melambung

Kompas.com - 10/03/2013, 22:54 WIB
Fransiskus Pati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bawang merah dan bawang putih terus menanjak dalam satu pekan terakhir diakibatkan kurangnya pasokan. Para pedagang meminta pemerintah untuk menstabilkan pasokan bawang.   

Informasi ini diperoleh Kompas saat memantau perkembangan harga bawang di Pasar Kramat Jati Jakarta, Sabtu (9/3/2013). Para pedagang bawang mengeluhkan pasokan bawang yang terus berkurang. Bahkan, ada di antara mereka yang terpaksa tidak berjualan lagi.  

Ade Tajudin (41), salah satu pedagang mengatakan, dalam satu bulan terakhir, kenaikan harga bawang merah dan bawang putih terjadi secara terus menerus. Besarnya kenaikan saat ini sudah di atas 100 persen.  

"Pada pertengahan bulan Februari harga bawang merah Rp 20.000 per kg sementara bawang putih Rp 23.000 per kg. Namun, saat ini harga bawang merah menjadi Rp 42.000 per kg dan bawang putih menjadi Rp 45.000 per kg," kata Ade.  

Diakunya, saat ini banyak sentra produksi yang belum memasuki musim panen. "Satu-satu daerah pemasok yang sedang berproduksi yaituBrebes di Provinsi Jawa Tengah," terang Ade.  

Pedagang yang berjualan bawang sejak lima tahun yang lalu itu menambahkan, sebelumnya, rata-rata penjualan bawang merah dan bawang putih masing-masing antara 10 kg - 15 kg per hari namun saat ini hanya satu sampai tiga kg per hari. Hal ini disebab pihak agen atau suplayer mulai membatasi jumlah pembelian.  

Hal senada diungkapkan oleh pedagang lainnya, Ineng A (60). Menurut Ineng, kenaikan harga tersebut menyebabkan permintaan konsumen juga berangsur menurun dalam satu bulan terakhir.  

"Dari catatan saya, konsumen yang sebelumnya biasa membeli satu sampai lima kg kini membeli setengah sampai satu kg. Bahkan, ada yang hanya membeli dua atau tiga ons saja," kata Ineng.   Mereka berharap agar pemerintah segera mencari solusi yang tepat untuk menstabilkan pasokan bawang agar tidak menyengsarakan konsumen dan pedagang. Jika tidak segera diatasi, mereka percaya bahwa harga akan terus melambung dalam beberapa hari ke depan.  

Selain harga bawang, harga kedelai pun terus menanjak dalam dua bulan terakhir. Saat ini, harga kedelai yang dijual secara eceran di pasar tersebut sudah mencapai Rp 10.000 per kg. Pada pekan lalu, harga kedelai Rp 8.000 per kg.  

Ety (48) salah satu penjual kedelai mengatakan, sejak kenaikan harga yang mencapai Rp 10.000 per kg, rata-rata tingkat penjualan kedelai setiap hari hanya lima kg dari sebelumnya yang bisa mencapai 15 kg per hari.

Selain itu, pasokan dari agen kedelai juga mulai dikurangi.   N Duria (59) salah satu penjual tahu dan tempe membenarkan hal demikian. Saat ini, jumlah kedelai yang digunakan untuk memproduksi tahu dan tempe hanya 50 kg dari yang biasanya yaitu 100 kg.  

Harga Beras Turun

Robby (63), salah satu pedagang beras mengatakan harga beras jenis IR  turun dalam satu bulan terakhir. "IR KW I sebelumnya Rp 9.000 per kg menjadi Rp 8.800 per kg, IR KW II sebelumnya Rp 8.700 per kg menjadi Rp 8.500 per kg, dan IR KW III yang sebelumnya Rp 8.200 per kg menjadi Rp 8.000 per kg," kata Robby.  

Menurut Robby, harga beras menurun disebabkan banyak sentra produksi yang sedang memasuki musim panen. Daerah tersebut sebagian berasal dari Provinsi Jawa Barat di antaranya Karawang dan Cirebon.  

Pedegang beras yang sudah berjualan beras sejak tahun 1965 itu menambahkan, beras yang baru dipanen kurang berkualitas karena kadar airnya di atas 15 persen. Oleh karena itu, dia hanya membeli tidak lebih dari satu ton sementara sebagian besar dibeli dari Pasar Induk Cipinang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com