JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin akses Tol Tanjung Priok cepat selesai. Dia pun tidak keberatan terjun langsung untuk mewujudkan hal tersebut.
Ini dibuktikan dengan dia meninjau langsung pembangunan akses tol Tanjung Priok, di Jampea, Jakarta Utara, Senin (11/3/2013). Ia sengaja langsung meninjau di bawah sengatan matahari dengan tujuan untuk mengenal kondisi riil di lapangan.
"Ini untuk pengenalan lapangan, mengenal masalah, dan saya harap dua-tiga bulan pembebasan lahan di tiga-empat titik bisa selesai. Kalau belum, nanti saya ikut turun enggak apa-apa," kata Jokowi di Jampea, Jakarta Utara.
Jokowi juga langsung menggelar rapat di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Proyek E2, di Semper Barat, Jakarta Utara. Setelah itu, ia bersama Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono langsung meluncur ke Jampea guna menilik proses pembangunan dan pembebasan lahan di tempat tersebut.
"Ini untuk kepentingan masyarakat, negara, kepentingan ekonomi dan kepentingan umum, kita ingin win-win, masyarakat tidak dirugikan, dan mudah-mudahan proyek tidak terhambat," ujarnya.
Perlu diketahui, sampai pekan kedua Februari lalu, progres pengerjaan konstruksi akses Tol Tanjung Priok ini baru mencapai 50 persen, sedangkan pengoperasian jalan bebas hambatan ini ditargetkan bisa dimulai pada 2014. Proyek yang dibiayai oleh pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp 4,5 triliun ini juga masih terkendala pembebasan lahan.
Proyek ini dibagi menjadi lima seksi, yakni seksi E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, seksi E2 Cilincing-Jampea 2,74 kilometer, seksi E2A Jampea-Simpang Jampea 1,92 kilometer, seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudaro 2,42 kilometer, dan seksi NS Direct Ramp 1,1 kilometer.
Akses tol ini dibangun untuk mempermudah alur distribusi barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kendaraan yang menuju pelabuhan tersebut tidak lagi melewati tol dalam kota. Total investasi untuk pembangunan tiap seksi akses tol sepanjang 11,36 kilometer ini mencapai Rp 3,60 triliun.
Progres pembebasan lahan di seksi E2A mencapai 52.586 meter persegi atau sekitar 70 persen dari total lahan yang dibutuhkan, yakni 75.226 meter persegi. Sisa lahan yang belum dibebaskan di seksi ini, di antaranya termasuk eks makam Dobo atau makam Mbah Priok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.