Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Dukung Nazaruddin Dapat Perlindungan

Kompas.com - 14/03/2013, 13:14 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendukung agar mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mendapatkan perlindungan dari lembaga pemasyarakatan tempat dia ditahan. Perlindungan ini dibutuhkan Nazaruddin yang mengaku kerap mendapatkan ancaman dari pihak tidak dikenal.

“Dia (Nazaruddin) tidak berada di bawah perlindungan LPSK. Tapi LPSK dukung dia mendapatkan keamanan. Kami dukung agar Nazaruddin mendapatkan perlindungan dari lembaga pemasyarakatan dengan keamanan yang maksimal,” kata Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai, saat dihubungi wartawan, Kamis (14/3/2013).

Menurut Abdul Haris, perlindungan bagi Nazaruddin ini penting mengingat statusnya yang juga merupakan saksi dalam sejumlah kasus dugaan korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games, Nazaruddin menjadi saksi dalam kasus lain, seperti kasus dugaan korupsi Hambalang, dugaan korupsi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan kasus dugaan korupsi serta pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM).

“Selain tersangka dalam beberapa kasus, dia bertindak sebagai saksi. Tapi dia merasa tidak aman. Persoalan keamanan itu ada objektif, ada subjektif, itu harus dicarikan jalan keluar,” kata Abdul Haris.

Pada Januari lalu, lanjutnya, LPSK menerima permintaan perlindungan dari pengacara Nazaruddin. Namun, Abdul Haris tidak menjelaskan bentuk ancaman yang diterima Nazaruddin tersebut.

Selanjutnya, kata Abdul Haris, atas permintaan ini, LPSK akan menerbitkan rekomendasi dan mengirimkan surat kepada pihak lembaga pemasyarakatan. “Kalau perlu akan ketemu Irjen (inspektur jenderal) pemasyarakatan,” ujarnya.

Mengenai bentuk perlindungan yang cocok bagi Nazaruddin, Abdul Haris mengatakan, pihaknya menyerahkan keputusan itu kepada pihak Lembaga Pemasyarakatan. “Nanti mereka yang coba rumuskan, mencoba untuk pikirkan seperti apa bentuk keamanan kepada dia,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com