Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan, Cinta Segitiga

Kompas.com - 14/03/2013, 13:17 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kriminolog Universitas Indonesia, Kisnu Widagso, menduga kasus pembunuhan terhadap Wanudya Minaula Ginting (25) bermotif cinta segitiga antara korban, Abon (35), dan tersangka Erlangga Bhakti (27).

Wanudya ditemukan tewas di kamar di Lantai 11/22 Grand Park View Tower F, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (13/3/2013) sekitar pukul 18.00 WIB. Tubuh korban ditemukan dalam posisi telungkup di lantai, dengan mengenakan celana pendek biru muda dan baju kaus pendek warna gelap. Tubuhnya bersimbah darah akibat luka-luka tusukan senjata tajam.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Ajun Komisaris Khoiri, Kamis (14/3/2013), sampai sekarang polisi masih memeriksa dua tersangka kasus ini, yaitu Erlangga dan Arfan Makmur (29).

Mengutip keterangan Erlangga, Khoiri menjelaskan, tersangka sakit hati karena korban sering berlaku kasar kepadanya. Kepada polisi, tersangka mengakui bahwa selama ini ia sering mendapat bantuan keuangan dari korban.

"Ada perasaan, mentang-mentang sudah membantu tersangka, korban seenaknya memperlakukan tersangka. Tersangka merasa dibeli oleh korban," tuturnya.

Khoiri mengatakan, awalnya korban menjalin hubungan asmara dengan Abon sejak awal 2012 di satu apartemen di Jelambar. Dari Jelambar, mereka pindah ke Apartemen Green Park View sejak empat bulan lalu. Sejak di tempat itulah Wanudya menjalin asmara dengan Erlangga.

"Abon membiayai hidup korban, korban membiayai hidup tersangka," tutur Khoiri.

Ia menambahkan, tersangka mengaku tidak mengenal Abon. Abon pun mengaku tidak mengenal tersangka. Meski demikian, Kisnu menduga kasus ini berlatar hubungan cinta segitiga yang berakhir cemburu.

"Bisa saja dalam penyidikan tersangka membantah cemburu terhadap Abon karena tidak ada untungnya menyeret-nyeret orang lain dalam kasus ini," tambah Kisnu.

Tetapi, lanjut Kisnu, "Saya menduga tersangka tahu tentang hubungan korban dengan Abon, dan hubungan saling membiayai itu."

Oleh karena itu, menurut Kisnu, kasus pembunuhan ini bisa bermotif sakit hati dan cinta segitiga.

Menanggapi hal itu, Khoiri mengatakan, "Bisa saja berbeda pendapat dan bisa saja ada motif cinta segitiga. Tetapi, bagi penyidik, motif yang muncul pada fakta lapangan sementara ini sakit hati."

Khoiri mengatakan, dalam kasus ini Arfan bertindak membantu Erlangga. "Tentang bagaimana Arfan membantu Erlangga masih didalami," ujar Khoiri.

Menurut dia, kasus ini tergolong kasus pembunuhan berencana. Kedua tersangka kini ditahan dan diperiksa Satuan Kejahatan dengan Kekerasan, Direktorat Reserse Kriminal, Polda Metro Jaya.

Mayat Wanudya ditemukan di kamar apartemennya dalam keadaan tertelungkup dengan enam luka tusukan, yakni tiga di perut dan tiga di leher. Satu di antara tusukan di leher tembus. Saksi pertama yang melihat mayat Wanudya adalah Abon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com