Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Diduga Cinta Segitiga

Kompas.com - 14/03/2013, 13:55 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog UI Kisnu Widagso menduga, kasus pembunuhan Wanudya Minaula Ginting (25) di Apartemen Green Park View Tower F lantai 11 no 22, bermotif cinta segitiga--korban, Abon (35), dan tersangka Erlangga Bhakti (27).

Menurut Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Ajun Komisaris Khoiri, sampai sekarang, polisi masih memeriksa dua tersangka kasus ini, Erlangga dan Arfan Makmur (29). Khoiri mengutip keterangan Erlangga, menjelaskan, tersangka sakit hati karena korban sering berlaku kasar kepadanya.

Kepada polisi tersangka mengakui, selama ini ia sering mendapat bantuan keuangan dari korban. "Ada perasaan, mentang-mentang sudah membantu tersangka, korban seenaknya memperlakukan tersangka. Tersangka merasa 'dibeli' oleh korban," tuturnya.

Khoiri mengatakan, awalnya, korban menjalin hubungan asmara dengan Abon sejak awal 2012 di satu apartemen di Jelambar. Dari Jelambar mereka pindah ke apartemen Green Park View sejak empat bulan lalu. Sejak di tempat itulah Wanudya menjalin asmara dengan Erlangga.

"Abon membiayai hidup korban, korban membiayai hidup tersangka," tutur Khoiri. Ia menambahkan, tersangka mengaku tidak mengenal Abon. Abon pun mengaku tidak mengenal tersangka. Meski demikian Kisnu menduga, kasus ini berlatar hubungan cinta segitiga yang berakhir cemburu.

"Bisa saja dalam penyidikan tersangka membantah cemburu terhadap Abon karena tidak ada untungnya menyeret-nyeret orang lain dalam kasus ini," ujar Kisnu. Tapi, lanjutnya, "Saya menduga tersangka tahu tentang hubungan korban dengan Abon, dan hubungan saling membiayai itu," ucap Kisnu.

Oleh karena itu, kasus pembunuhan ini kata Kisnu, bisa bermotif sakit hati dan cinta segitiga. Menanggapi hal itu Khoiri mengatakan, "Bisa saja berbeda pendapat dan bisa saja ada motif cinta segitiga. Tetapi bagi penyidik, motif yang muncul pada fakta lapangan sementara ini, sakit hati".

Khoiri mengatakan, dalam kasus ini, Arfan bertindak membantu Erlangga. "Tentang bagaimana Arfan membantu Erlangga, masih didalami," ujar Khoiri. Menurut dia, kasus ini tergolong kasus pembunuhan berencana.

Kedua tersangka kini di tahan dan diperiksa Satuan Kejahatan dengan Kekerasan, Direktorat Reserse Kriminal, Polda Metro Jaya. Mayat Wanudya ditemukan di kamar apartemennya dalam keadaan tertelungkup dengan enam luka tusukan--tiga di perut, dan tiga di leher. Satu diantara tusukan di leher, tembus. Saksi pertama yang melihat mayat Wanudya adalah Abon, pada pukul 12.30, Rabu (13/3).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com