Madiun, Kompas -
Karena itu, masyarakat diimbau waspada dan tanggap jika ada genangan air yang berpotensi lahirnya jentik-jentik nyamuk. Hal itu bertujuan mencegah bertambahnya jumlah korban meninggal akibat penyakit demam berdarah (DB) tersebut.
Menurut penanggung jawab Bangsal Anak Rumah Sakit Umum Daerah Sogaten, Kota Madiun, Diah Rahmi, SpA, contohnya dalam dua minggu terakhir ada 29 pasien yang harus dirawat di rumah sakit. ”Selama 2013 ini tercatat ada 103 pasien yang harus rawat inap. Pada Januari sebanyak 51 pasien, lalu Februari sebanyak 23 pasien, dan hingga pertengahan Maret ini ada 29 orang. Dari jumlah itu, lebih dari 90 persen adalah pasien anak,” tuturnya, Jumat (15/3).
Sebelumnya, tambah Diah, penderita DB pada November tahun lalu berjumlah 12 orang, selanjutnya pada Desember ada
Diah mengatakan, Maret ini merupakan masa rawan penyakit DB menyerang warga. ”Kemungkinannya kasus DB bertambah hingga akhir bulan. Sebab, hujan masih terus berlangsung. Artinya, masih banyak potensi
Di Kalimantan Selatan, akibat hujan yang terus terjadi dan meninggalkan genangan air di banyak tempat, pasien menderita DB semakin meningkat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Ahmad Rudiansyah di Banjarmasin, selama Januari-Februari tercatat ada 561 kasus penderita DB yang menyebabkan kematian pada empat orang. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Ahmad menambahkan, kematian akibat DB terjadi di Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, dan Kotabaru. Padahal, Barito Kuala dan Kotabaru sebelumnya tak termasuk sebagai daerah endemis DB.