Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Sampang Belum Surut, Pemda Dirikan Dapur Umum

Kompas.com - 17/03/2013, 01:11 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kabupaten Sampang, Jawa Timur sejak Sabtu (16/03/2013) pagi hingga malam ini belum kunjung surut.

Warga sudah mengungsi dari rumahnya ke tempat yang lebih aman. Luapan air di Kali Kemuning terus saja bertambah karena kiriman air dari Desa Gunung Maddeh dan desa-desa lainnya.

Genangan air di Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Kota Sampang mencapai ketinggian 30 centimeter. Sementara di jalan protokol yang menghubungkan Kabupaten Sampang dengan Kabupaten Pamekasan, tepatnya di Jalan Panglima Sudirman, genangan air setinggi lutut orang dewasa.

Akibat banjir, transportasi dalam kota dialihkan melalui jalan alternatif  yaitu Jalan Syamsul Arifin ke selatan arah masuk Kota Sampang.

Genangan air yang cukup dalam terbukti "berbahaya" bagi kendaraan yang nekat menerobos. Sejumlah kendaraan nekat menerobos genangan air, harus menerima nasib mogok di tengah genangan air.

Arif Rahman Hakim, warga Gresik yang melintas di sekitar genangan air, mengaku harus memilih jalan alternatif untuk menghindari mogoknya kendaraan.

"Tidak masalah meskipun agak sedikit jauh daripada jalur kota. Yang penting mobil saya tidak mogok karena terendam air," katanya.

Sementara itu warga Kelurahan Rongtengah, Surtina bersama lima anggota keluarganya, terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya karena kediamannya sudah sehari terendam banjir.

"Barang-barang sudah kami angkat ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari banjir susulan," katanya.

Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang memprediksi, banjir akan mulai surut pada Minggu (17/3/2013) pagi.

Untuk meringankan beban warga, Dinas Sosial Kabupaten Sampanng sudah mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga yang terisolir banjir.

"Dapur umum kita buka di beberapa tempat misalnya di Jalan Semeru. Titik pendistribusian makanan kita arahkan ke daerah yang mengalami banjir lebih tinggi dari daerah lainnya, seperti Desa Pasean, Desa Panggung dan lainnya," terang Malik Amrullah, Kepala Dinsos Sampang.

Malik menambahkan, dapur umum akan melayani para korban banjir hingga banjir betul-betul surut.

Banjir di Kabupaten Sampang sudah menjadi tradisi tahunan. Belum ada tanda-tanda upaya penanggulangan banjir dari Pemkab Sampang. Misalnya melakukan pengerukan Kali Kemuning yang sudah mengalami sedimentasi. (Taufiqurrahman/K17-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com